34 C
Jakarta
Array

PKI Itu Lahir dari Sarekat Islam

Artikel Trending

PKI Itu Lahir dari Sarekat Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Banyak yang salah mengartikan bahwa Komunis itu adalah atheis. “Komunisme” itu adalah ideologi yang tujuan utamanya adalah terciptanya masyarakat dengan aturan kepemilikan bersama. Tidak ada kelas sosial, semua rata. Sedangkan “Atheisme” adalah pandangan yang tidak mengakui adanya Tuhan.

Lalu kenapa komunis selalu disamakan dengan atheis ?

Itu mungkin karena pernyataan Karl Marx, bapak komunisme dunia, yang mengatakan “Agama adalah candu bagi masyarakat”. Jadi stigma bahwa komunis adalah atheis ini berlangsung sejak lama, kemungkinan juga bagian dari propaganda politik.

Banyak juga yang tidak tahu bahwa Partai Komunis Indonesia atau PKI, sebenarnya lahir dari kelompok “Sarekat Islam”. Sarekat Islam adalah organisasi besar pada masanya dimana disana melahirkan tokoh besar pula semisal HOS Tjokroaminoto.

Pada tahun 1920 di Yogyakarta, Sarekat Islam mengadakan kongres. Dua kader SI, yaitu Semaoen dan Haji Agus Salim menyusun dasar baru organisasi, yang menyepakati bahwa Kapitalisme harus dilawan.

Semaoen ini adalah ketua umum pertama PKI. Jadi bisa disimpulkan apa agamanya dia. Semaoen kemudian mendirikan Partai Komunis Indonesia. Jabatan Semaoen sebagai ketua partai ini membuat Abdul Muis, tokoh SI Bandung, marah. Dia meminta Semaoen untuk tidak rangkap jabatan. Akhirnya pada kongres berikutnya diputuskan bahwa mereka yang tergabung di partai komunis harus keluar dari Sarekat Islam.

Semaoen tidak terima dikeluarkan begitu saja. Ia membentuk Sarekat Islam Merah, dan mempengaruhi kongres SI di Madiun tahun 1923. Kongres digambarkan ribut dan saling serang. Mirip-miriplah dengan pemilihan ketua DPR sekarang.

Akhirnya berpisahlah Sarekat Islam dan PKI. SI sendiri berubah menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII). Dalam buku “Manuskrip Sejarah PKI (1920-1965), Busjarie Latif mengatakan 35 ribu anggota SI gabung ke dalam Partai Komunis Indonesia.

Jika melihat sejarah, anggota Partai Komunis bukan tidak percaya Tuhan. Mereka bahkan sebagian besar beragama Islam karena berasal dari Sarekat Islam. Masuknya mereka ke PKI karena semangat melawan Kapitalisme, bukan karena tidak percaya Tuhan.

Jadi saya senyum-senyum saja ketika ada seorang teman yang saya tahu dia anggota HTI berteriak, bahwa HTI tidak mungkin PKI, karena HTI berTuhan sedangkan PKI tidak. Berarti dia belum pernah baca sejarah terbentuknya PKI.

Lalu kenapa temanku itu tidak mampu memahami bahwa HTI itu sangat mungkin adalah PKI masa kini yang berbaju agama?

Karena dia “mur kecil” dalam sebuah organisasi besar seperti Hizbut Thahrir sehingga tidak mampu melihat visi HTI yang sangat mirip dengan PKI dahulu, yang sama-sama ingin mengganti Pancasila.

Mungkin juga temanku yang suka teriak-teriak “khilafah” itu tidak paham, apa sih maksudnya khilafah itu ? Buatnya keren aja jika kelihatan revolusioner. Kalau sudah paham bahwa anggota-anggota PKI juga banyak yang bertauhid, lalu mau ngeles kayak gimana kalau PKI itu sudah pasti tidak berTuhan?

(Ahmad Yusuf)

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru