28 C
Jakarta
Array

Pesan Persaudaraan di Dunia Maya dalam Ritual Puasa

Artikel Trending

Pesan Persaudaraan di Dunia Maya dalam Ritual Puasa
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Allah di dalam al-Qur’an menggunakan dua kata untuk menjelaskan arti kata puasa, yakni shawm dan shiyaam. Meskipun dari asal kata yang sama, yang berarti menahan, tetapi berbeda konteks penggunaannya di dalam al-Qur’an. Kata shawm di dalam al-Qur’an hanya digunakan sekali, yakni dalam kisah Maryam. Kata itu digunakan untuk menceritakan kisah Maryam ketika mendapatkan serangan dari berbagai pihak karena telah melahirkan seorang anak (Nabi Isa) tanpa seorang bapak. Maryam memilih menahan (shawm: puasa bicara) untuk tidak berbicara kepada siapa pun (QS. Maryam : 26). Pilihan untuk tidak bicara dijatuhkan karena dalam kondisi seperti itu, tidak mungkin ada seorang pun yang menerima penjelasan Maryam.

Selanjutnya kata shiyaam, digunakan di dalam al-Qur’an setidaknya pada tujuh ayat untuk menjelaskan puasa dalam arti menahan perbuatan yang lebih spesifik. Yaitu menahan diri tidak makan, minum, dan segala perbuatan lain yang membatalkan puasa. Berdasarkan arti kata puasa di atas, kita tahu bahwa pelaksanaan puasa seharusnya mencakup dua pengertian itu, agar puasa menjadi lebih sempurna.

Bahwa pelaksanaan puasa tidak hanya menahan diri dari rasa lapar, haus, bersenggama dengan pasangan di siang hari, atau segala hal lainnya yang membatalkan puasa. Lebih dari itu, sejatinya puasa mengajarkan setiap muslim bagaimana seorang hamba mampu menahan diri dari segala hal yang merugikan orang lain maupun sebenarnya juga diri sendiri. Sebab, kita hidup di dunia yang berhubungan dengan dua dimensi sekaligus, yaitu dimensi horizontal dan vertikal. Karena itu, bagaimana interaksi keduanya bisa saling berkeseimbangan.

Menguatkan Persaudaraan

Dalam Islam, setiap insan diajarkan bagaimana cara berinteraksi dengan baik, yaitu habl min Allah (hubungan manusia dengan Allah) yang terletak pada dimensi vertikal dan habl min an-naas (hubungan manusia dengan sesamanya) pada dimensi horizontal. Keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan, dan harus berjalan beriringan. Tidak akan sempurna apabila manusia hanya berhubungan baik dengan Allah, tetapi dengan sesamanya tidak. Begitu pula sebaliknya, tidak akan sempurna bila hanya berhubungan baik dengan sesamanya, dengan menafikan Allah.

Perbedaan mendasar kedua model interaksi di atas, terletak pada nampak dan tidaknya hubungan baik itu. Pertama, hubungan manusia dengan tuhannya (habl min Allah), yang mengetahui adalah diri sendiri dan tuhannya, sedangkan orang lain tidak mengetahuinya. Tetapi jenis yang kedua, hubungan manusia dengan sesamanya (habl min an-naas), diketahui oleh diri sendiri dan orang lain, dan tentu pula diketahui oleh Allah. Hubungan baik jenis kedua inilah yang sangat sulit dicapai setiap insan, karena implikasi hubungannya berada dalam dimensi horizontal; dengan banyak orang.

Bahkan kesulitan mencapai hubungan baik tersebut tidak dapat terhindarkan terutama di era media sosial virtual saat ini. Di satu sisi, media sosial yang saat ini semakin berkembang pesat, memudahkan setiap manusia dalam segala hal, yang apapun sekarang dapat dilakukan melalui media online. Namun di sisi lain, ada hal buruk pula ketika media sosial disalahgunakan oleh masing-masing individu, yang kemudian dapat menyebabkan banyaknya nyinyiran dan ujaran kebencian yang berujung pada konflik.

Oleh karena itu, bagaimana caranya setiap insan mampu menjaga hubungan baik dengan sesamanya secara lebih baik lagi, terutama di media sosial. Apalagi ini adalah saat puasa Ramadhan, yang sebagaimana penulis jelaskan di atas, selain harus mampu menahan lapar, haus, dan lain sebagainya yang membatalkan puasa, setiap insan juga harus menahan mulut (red. melalui status di dunia maya) agar tidak menyebabkan rasa kebencian pada diri orang lain muncul, yang tentunya juga akan mengusik ketenangan jiwa raga pribadi.

Bersaudara di Dunia Maya

Allah menjelaskan bahwa semua umat manusia adalah bersaudara. Islam juga mengajarkan persaudaraan (ukhuwah) yang meliputi ukhuwah Islamiyah, ukhuwah insaniyah, ukhuwah bashariyah, dan masih banyak lainnya. Dalam pengertian itu, persaudaran sebangsa dan senegara ini perlu dikedepankan setiap elemen bangsa agar kehidupan menjadi tentram, terutama di media sosial. Sebab, seringkali media sosial menjadi penyebab banyaknya permusuhan di antara saudara sebangsa. Mengabaikan sikap persaudaraan yang baik di media sosial, sama artinya dengan menumbuhkan konflik dan permusuhan yang tak berkesudahan.

Sebab itu, diperlukan pemahaman bersama bahwa persaudaraan yang di dalamnya tiada konflik dan permusuhan merupakan kebutuhan yang final. Cara untuk menjaga persaudaraan itu, dimulai dengan menjaga diri dari bahaya media sosial. Terapkan pemahaman bahwa menahan perbuatan negatif di dunia maya merupakan suatu keharusan, agar persaudaraan sesama bangsa di negeri kita semakin baik, dan tentunya dijauhkan dari oknum-oknum jahat yang berkepentingan memaksimalkan dunia maya untuk ladang kejahatan dan kebencian.

Nah ritual puasa, baik yang sunnah seperti puasa Senin dan Kamis maupun puasa wajib seperti Puasa Ramadhan memiliki pesan mendalam bagi persaudaraan di dunia nyata dan maya. Untuk itu, pada setiap ritual ini insan mulia wajib menjaga solidaritas antar sesama dalam hal kebaikan, baik secara nyata maupun di dunia maya. Karena pada dasarnya puasa itu melakukan kebaikan, bukan mengendalikan atau menahannya. Yang ditahan adalah nafsunya, baik nafsu jasmani maupun rohani. Semoga persaudaraan dan solidaritas kita semua selalu terjaga, tidak hanya pada musim puasa, tetapi juga pada segala kesempatan selagi kita mampu dan bisa melakukannya. Wallahu a’lam.

Oleh: Muhammad Ali Fuadi, Mahasiswa Program Pascasarjana UIN Walisongo Semarang.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru