33.2 C
Jakarta

Pesan Moral dan Keagamaan Ulama Aceh Terkait Covid-19

Artikel Trending

AkhbarDaerahPesan Moral dan Keagamaan Ulama Aceh Terkait Covid-19
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Aceh-Era pandemi Covid-19 dan kembali bertambah yang positif terjangkit Covid-19. Sehubungan dengan meloncatnyavirus Corona di Aceh ini, para ulama aceh keuarkan sejumlah himbauan dan fatwa tentang jihad lawan Corona. Yang pertama sekali, kita harus yakin bahwa virus Corona ini adalah mahluk ciptaan Allah. Tak akan memberikan mudharat sedikitpun kalau tidak ada izin Allah dan kehendak Allah itu sendiri.

Demikian diantara pesan yang disampaikan ulama aceh, Tgk. H. Nuruzzahri atau akrab disapa Waled Nuruzzahri (Waled NU) selaku Rais Syuriah PW NU Propinsi Aceh dalam sebuah video YPI Ummul Ayman yang dihimpun harakatun.com, Sabtu, (8/8/2020).

Waled yang juga Pimpinan pesantren Ummul Ayman Samalanga itu menyoroti lonjakan kasus Covid-19 di Aceh. Maka dari itu, Ulama Aceh Samalanga mengajak semua masyarakat untuk meminta perlindungan kepada Allah serta bertawakal kepada-Nya.

Langkah selanjutnya menurut Waled, kita selaku Hamba Allah yang memiliki segala kekurangan, hendaknya menghindar dari wilayah yang memiliki risiko penyakit menular. “Oleh karena itu kita harus berusaha memelihara diri adalah salah satu dari ‘ule ubat’ (kepala obat) dari Nabi. Memelihara diri adalah obat pertama daripada berobat sesudah sakit,” ujar Pimpinan pesantren Ummul Ayman Samalanga ini.

Ulama Aceh Sebut Perangi Corona Sebagai Jihad

Bukan hanya itu, Waled Nu juga mengajak masyarakat dan siapapun dari yang tua hingga anak kecil, bahwa virus Corona ini adalah sebuah jihad (medan perang). “Oleh karena ini medan perang, maka jangan lalai, mari kita berusaha semaksimal mungkin dengan apa daya yang kita miliki. Ikutilah petunjuk-petunjuk dari ahli kesehatan,” lanjut ulama yang juga murid dari Wapres KH. Ma’ruf Amin saat nyantri di Pesantren di Pulau Jawa itu.

BACA JUGA  Ancaman Terorisme Masuk Kampus, Ini Pembahasan Dosen MKU Untag

Waled Nu menambahkan berhubungan dengan penyakit, bahwa semua orang tanpa terkecuali harus mematuhi apa yang dianjurkan oleh ahli kesehatan.” Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa virus Corona dapat menular melalui cairan dari hidung dan mulut (percikan ludah), maupun lewat sentuhan,” paparnya.

Waled pun meminta agar semua orang menggunakan masker ketika bertemu dengan orang lain. “Pakai masker untuk mengantisipasi dari orang lain dan juga mengantisipasi jika kita sendiri yang membawa virus,” pintanya.

Walaupun virus Corona tidak menujukkan gejala pada diri seseorang (OTG), lebih lanjut ulama aceh Samalanga mengatakan bahwa bisa jadi kita menjadi carrier atau pembawa virus. “Maka supaya tidak membawa penyakit yang ada dalam diri kita kepada orang lain, pakailah masker sebagai antisipasi,” tambah Waled Nu Samalanga.

Melonjak kasus yang positif Corona, Waled Nu menyebutkan selain menggunakan masker juga meminta setiap orang menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya.

Pemilik STIS Ummul Ayman Pidie Jaya itu juga meminta agar menghindari keramaian. Hal disebabkankeramaian ini bisa jadi media penularan virus Corona tersebut.

Terakhir alumni dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga itu berpesan jangan pernah menganggap enteng apalagi remeh virus Corona ini. “Satu haI yang patut digarisbawahi bahwa ini (virus Corona) bukanlah suatu rekayasa, sudah ada didepan mata kita. Pakai masker, jaga jarak, protokol yang dihimbau oleh Majelis Ulama dan MPU maupun pemerintah harus kita patuhi,” tutupnya.

Tgk. Helmi Abu Bakar El-Lamkawi
Tgk. Helmi Abu Bakar El-Lamkawi
Guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen dan Ketua PC Ansor Pidie Jaya, Aceh.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru