26.1 C
Jakarta

Peringatan Nabi Untuk Penimbun Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamPeringatan Nabi Untuk Penimbun Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Belakangan ini, harga barang kebutuhan pokok masyarakat mulai melambung dan tentunya memberatkan masyarakat. Harga Gandum, Minyak Goreng terakhir ini melambung drastis. Melambungnya harga barang pokok ini banyak disebabkan banyak hal. Di antaranya adalah olah penimbun barang. Mereka membeli barang dalam jumlah banyak, kemudian ditimbun dan dijual kembali saat harga melambung. Tentu perbuatan ini sangat tidak terpuji. Perbuatan menimbun barang mendapat peringatan keras dari Rasulullah.

Dalam fikih Islam, perbuatan menimbun barang untuk mencari keuntungan atau perbuatan memonopoli perdagangan disebut dengan ihtikar. Dan hukum ihtikar dalam Islam ini dilarang dan haram dilakukan.

Alauddin Abi Bakri dalam kitab Badai’ al Shanai’ fi Tartib al Syarai’ jilid V, mengatakan bahwa menimbun barang hukumnya haram. Monopoli barang termasuk tindakan zalim.

ولأن الاحتكار من باب الظلم لأن ما بيع في المصر فقد تعلق به حق العامة فإذا امتنع المشتري عن بيعه عند شدة حاجتهم إليه فقد منعهم حقهم ومنع الحق عن المستحق ظلم وأنه حرام وقليل مدة الحبس وكثيرها سواء في حق الحرمة لتحقق الظلم

BACA JUGA  Bolehkah Driver Ojol Pria Membonceng Perempuan Bukan Mahram?

Artinya: “Sesungguhnya praktik monopoli atau menimbun barang, termasuk bab kezaliman, pasalnya pelbagai barang  yang dijual di pasar berhubungan langsung dengan hajat hidup masyarakat luas. Maka jika seorang pembeli terhalang dari membelinya karena sangat membutuhkannya, maka sebab praktik menahannya penjual atas pembeli dari mendapatkan hak serta menahan hak dari yang berhak menerima adalah kezaliman, sehingga hukumnya haram, dijangka waktu yang singkat ataupun lama, penahanan tersebut hukumnya adalah sama-sama haram. Pasalnya, keharamannya merupakan sifat zalim.”

Terkait penimbun barang kebutuhan pokok ini, Rasulullah telah melarangnya dengan keras. Rasulullah bersabda

مَن دَخَلَ في شيء مِن أسعارِ المسلمين لِيُغْلِيَهُ علَيهِم، فَإِنَّ حَقًّا على الله أَن يُقْعِدَهُ بِعظم مِن النَّارِ يومَ القِيَامَةِ.

Artinya: “Siapa yang masuk ke dalam (memonopoli) harga (barang-barang) kaum muslimin untuk menaikkan harganya, maka sudah menjadi ketetapan Allah Swt untuk mendudukkan pada tulang yang terbuat dari api kelak di hari kiamat.” (HR Ahmad)

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru