30.1 C
Jakarta

Perbandingan Pahala Ibadah Secara Terang-Terangan dan Tersembunyi

Artikel Trending

Asas-asas IslamTasawufPerbandingan Pahala Ibadah Secara Terang-Terangan dan Tersembunyi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – salah satu kewajiban umat Islam selama hidup di dunia adalah beribadah. Hal ini termaktub secara jelas dalam Al-Quran, Surat Az-Zariat: 56 yang artinya, ”tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Pada dasarnya ibadah itu baik secara terang-terangan maupun tersembunyi baik. Dan berikut perbandingan pahala ibadah secara terang-terangan dan tersembunyi.

Perlu diketahui bahwa beribadah baik secara terang-terangan maupun tersembunyi memiliki manfaat tersendiri. Orang yang beribadah secara tersembunyi tentu akan terbebas dari riya dan menunjukkan keikhlasan, namun orang yang beribadah secara terang-terangan juga akan memotivasi dan mengajak orang lain untuk beribadah. Terkait hal ini, Imam Ghazali menuliskan

“Ketahulah, amal saleh yang disembunyikan bermanfaat pada keikhlasan dan selamat dari riya. Sedangkan amal saleh yang dinyatakan bermanfaat pada keteladanan dan motivasi bagi orang lain terhadap kebaikan, tetapi berisiko pada riya. Imam Al-Hasan Al-Bashri mengatakan, amal saleh yang disembunyikan lebih terjaga (dari riya), tetapi amal yang dinyatakan juga memiliki manfaat,” (Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz III, halaman 324).

Perlu diketahui jika amal ibadah yang dilakukan secara terang-terangan walaupun dengan niat ikhlas, akan tetapi bisa memicu kemungkinan tersakitinya orang lain, maka amal ibadah secara tersembunyi lebih baik, Imam Ghazali menjelaskan bahwa amal ibadah yang dapat dilakukan secara sembunyi seperti sedekah dan shalat, jika sedekah terang-terangan (di muka umum) menyakiti orang yang menerima sedekah dan itu dapat memotivasi orang lain untuk sedekah, maka amal secara sembunyi lebih utama karena tindakan menyakitkan (meski dengan niat baik) diharamkan.

Dan untuk mengetahui perbandingan pahala ibadah secara terang-terangan dan tersembunyi, simaklah redaksi hadis Nabi Muhammad berikut ini,

BACA JUGA  Tiga Tanda Puasa Ramadhan Membawa Kemenangan Setelah Lebaran

وقد روي في الحديث إِنَّ عَمَلَ السِّرِّ يُضَاعَفُ عَلَى عَمَل ِالعَلَانِيَةِ سَبْعِيْنَ ضِعْفًا وَيُضَاعَفُ عَمَلُ العَلَانِيَةِ إِذَا اسْتُنَّ بِعَامِلِهِ عَلَى عَمَلِ السِّرِّ سَبْعِيْنَ ضِعْفًا

Artinya, “Dalam hadis diriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, ‘Amal ibadah secara sembunyi dilipatgandakan 70 kali lipat dibanding amal ibadah terang-terangan. Sedangkan amal ibadah secara terang-terangan yang dijadikan teladan dilipatgandakan 70 kali lipat dibanding amal ibadah secara sembunyi,’” (HR Al-Baihaqi).

Lebih Utama Mana Ibadah Secara Terang-terangan Atau Tersembunyi

Tentu semua ibadah akan bernilai pahala jika dilakukan hanya untuk mengharap rida Allah. Namun, Allah sendiri dalam Al-Quran lebih mengutamakan orang yang beribadah secara tersembunyi,

اِنۡ تُبۡدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ‌ۚ وَاِنۡ تُخۡفُوۡهَا وَ تُؤۡتُوۡهَا الۡفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡ‌ؕ وَيُكَفِّرُ عَنۡكُمۡ مِّنۡ سَيِّاٰتِكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡرٌ

Artinya: ”Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan”. [Al-Baqarah:271]

Selain itu, dalam hadisnya Rasulullah mengungkapkan tentang keutamaan beribadah secara tersembunyi

“Abu Umamah meriwayatkan bahwa Abu Dzar mengatakan Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah, sedekah yang manakah yang paling utama?” Maka Rasulullah saw menjawab, “Sedekah secara rahasia yang diberikan kepada fakir miskin, atau usaha keras dari orang yang sedang kekurangan.” (Riwayat Ahmad dan Ibnu Abi Atim)

Walhasil baik secara terang-terangan maupun secara tersembunyi, selalulah beribadah dimanapun dan kapanpun. Semoga Allah menerima ibadah kita dan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang dijanjikan masuk surga, Amin.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru