30.8 C
Jakarta
spot_img

Penyuluh Agama Islam Ditekankan untuk Kuasai Strategi Dakwah Digital

Artikel Trending

AkhbarNasionalPenyuluh Agama Islam Ditekankan untuk Kuasai Strategi Dakwah Digital
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Penyuluh Agama Islam di era digital kini dituntut untuk menguasai strategi dakwah digital guna menyampaikan pesan keagamaan secara lebih efektif dan menjangkau audiens yang lebih luas. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, dalam acara Pembinaan, Evaluasi Kinerja, dan Serap Aspirasi bagi 100 Penyuluh Agama Islam DKI Jakarta yang digelar oleh Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam di Jakarta, pada Selasa (11/3/2025).

Ismail Cawidu menekankan bahwa dakwah di era digital bukan hanya soal menyampaikan pesan agama, tetapi juga tentang bagaimana membangun citra positif dan menjaga rekam jejak digital. “Media sosial menjadi ruang utama komunikasi publik. Namun, ingat bahwa jejak digital itu permanen. Jangan sampai unggahan kita berdampak negatif bagi diri sendiri dan umat,” ujar Ismail dalam kesempatan tersebut.

Terkait dengan dakwah digital, Ismail menyoroti tiga aspek utama yang harus diperhatikan oleh penyuluh agama Islam, yaitu etika bermedia sosial, pemilihan platform yang tepat, dan kesadaran akan rekam jejak digital yang tak terhapuskan. Ia menegaskan bahwa para dai harus menjaga sopan santun dalam berkomunikasi, menghindari ujaran kebencian, serta tidak menyebarkan hoaks atau konten provokatif. Selain itu, dakwah juga harus berbasis pada nilai kebangsaan, seperti Pancasila dan moderasi beragama, agar dapat diterima oleh masyarakat luas.

Ismail juga mengingatkan tentang pentingnya keamanan digital bagi para dai. Penyuluh agama Islam perlu memahami cara melindungi data pribadi mereka dan menghindari potensi risiko kejahatan siber. “Dakwah digital harus membangun kepercayaan, bukan sekadar konten. Dai yang ingin sukses di media sosial perlu memiliki tim solid agar penyampaian pesan lebih profesional,” tambahnya.

BACA JUGA  Menag Tekankan Moderasi Beragama di Negara Serumpun dalam Kunjungan Menteri Singapura

Selain itu, Ismail mengungkapkan bahwa keterampilan digital juga menjadi hal yang krusial bagi para dai. Penyuluh agama Islam harus mampu berbicara di depan kamera, mengedit konten, serta menjaga interaksi dengan audiens agar pesan dakwah yang disampaikan lebih menarik dan efektif.

Sementara itu, Kasubdit Bina Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama, Jamaluddin Marki, menjelaskan bahwa pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para penyuluh di era digital. “Walaupun dakwah kini berkembang di dunia maya, penyuluh tetap perlu mendapatkan bimbingan langsung agar dakwah mereka semakin berkualitas,” ujar Jamaluddin.

Jamaluddin juga menambahkan bahwa setelah sukses dilaksanakan di DKI Jakarta, kegiatan serupa akan dilanjutkan di beberapa daerah lain, seperti Jawa Barat, Semarang, dan Yogyakarta. “Kita ingin memastikan para penyuluh siap menghadapi tantangan dakwah digital dengan pemahaman yang matang,” pungkasnya.

Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan para penyuluh agama Islam dapat lebih siap menghadapi tantangan dalam berdakwah di dunia maya dan mampu memanfaatkan teknologi digital secara bijak untuk menyebarkan pesan keagamaan yang positif dan konstruktif.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru