Harakatuna.com – Banyak orang berkata bahwa hidup adalah tentang sebuah pertemuan dan perpisahan. Oleh karena yang demikian tentu dalam setiap pertemuan pasti ada percakapan, ada candaan dan juga terkadang ada kesalahpahaman. Oleh karena yang demikian, maka alangkah lebih baiknya jika setiap perpisahan diakhiri dengan doa kafaratul majelis. Hal ini tentunya akan menjadikan setiap pertemuan menjadi keberkahan.
Memang pada umumnya, doa Kafaratul Majelis ini dibaca hanya untuk pengajian-pengajian atau majelis taklim. Namun demikian jika diartikan secara lebih luas doa ini baik juga dibaca setelah selesai sebuah pertemuan. Hal ini lantaran setiap pertemuan yang tidak diakhiri dengan doa ini bagaikan bangkai. Nabi Muhammad bersabda
مَامِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً
Artinya: “Setiap kaum yang bangkit dari majelis yang tidak ada zikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat.” [HR. Abu Daud]
Kata majelis di atas secara bahasa adalah tempat duduk, atau sebuah pertemuan. Dan dalam kata tersebut juga menggunakan Isim Nakirah (kata benda umum). Jadi bisa dipahami bahwa setiap pertemuan apa saja kalau tidak diakhiri dengan berzikir kepada Allah maka pertemuannya itu bagaikan bangkai keledai dan penuh penyesalan.
Doa Kafaratul Majelis
Dan agar setiap pertemuan mendatangkan keberkahan dan setiap pertemuan tidak menimbulkan penyesalan dan agar setiap pertemuan dihapus segala kesalahan-kesalan maka tutuplah dengan doa Kafaratul Majelis. Nabi Muhammad bersabda
مَنْ جَلَسَ فِي مَجْلِسٍ فَكَثُرَ فِيهِ لَغَطُهُ فَقَالَ قَبْلَ أَنْ يَقُومَ مِنْ مَجْلِسِهِ: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ فِي مَجْلِسِهِ ذَلِكَ”.
Artinya: “Barang siapa yang duduk di suatu majelis, lalu banyak suara gaduh padanya. Kemudian ia mengucapkan doa berikut saat berdiri akan meninggalkan majelisnya. “Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji kepada-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu,” melainkan Allah mengampuni apa yang terjadi dalam majelisnya itu”.
Dari hadis ini jelas bahwa Doa Kafaratul Majelis atau penutup segala pertemun adalah
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Artinya: “Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji kepada-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu.”
Semoga dengan membiasakan membaca doa ini, segala pertemuan akan menjadi keberkahan, Amin