26.7 C
Jakarta

Pentingnya Mendoakan Seorang Pemimpin

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakPentingnya Mendoakan Seorang Pemimpin
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Adanya seorang pemimpin dalam suatu masyarakat maupun negara adalah sebuah kewajiban. Syariat Islam mewajibkan bahwa setiap negara wajib mempunyai pemimpin karena tanpa ada pemimpin maka akan hancurlah seluruh tatanan kehidupan. Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah untuk mendoakan seorang pemimpin agar bisa adil dan amanah.

Dan perlu diketahui bahwa pemimpin yang adil merupakan salah satu prasyarat kemakmuran dan kemajuan sebuah bangsa. Oleh karenanya sebagai sebuah ikhtiar untuk menjadikan seorang pemimpin yang adil adalah mendoakan pemimpin agar amanah dan menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya.

Dalam sebuah hikmah dikatakan bahwa tegaknya dan makmurnya sebuah negara itu terpatri karena empat hal. Dua diantara adalah karena penguasa yang adil doa rakyatnya

قوام الدنيا بأربعة أشياء. أولها بعلم العلماء والثانى بعدل الأمراء والثالث بسخاوةالأغنياء والرابع بدعوة الفقراء.

Artinya: Dunia dibangun dengan empat perkara, yang pertama adalah dengan ilmunya ulama, yang kedua dengan adilnya penguasa, yang ketiga dengan kedermawanan orang-orang kaya dan keempat dengan doanya orang yang membutuhkan (rakyat).

Pentingnya Mendoakan Seorang Pemimpin

Mendoakan seorang pemimpin adalah suatu keharusan bagi para rakyatnya, kebijakan  mengenai hajat hidup orang banyak ada di kendali seorang penguasa. Walhasil jika penguasanya adil, maka hajat hidup banyak orang akan terpenuhi dan makmurlah sebuah negeri

BACA JUGA  Bagi Petugas Pemilu, Ingat Ancaman Rasulullah Ketika Berbuat Curang

Dalam kitab Hilyah al-Aulia’ jilid 8 halaman 91, Abu Nu’aim al-Ashfihani menukil sebuah cerita dari kekasih Allah tentang penting mendoakan pemimpin

Diceritakan suatu ketika, Imam Fudhail bin ‘Iyadh berkata, “Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, niscaya aku tidak menggunakan doa itu kecuali untuk kebaikan pemimpin.”

“Mengapa bisa begitu?” tanya seseorang.

“Sebab, jika aku menggunakan doa itu hanya untukku, maka kemanfaatannya juga pada diriku saja. Namun jika aku menggunakan doa itu untuk penguasaku, maka kemanfaatannya akan kembali pada rakyat dan negara.” jawab Fudhail bin ‘Iyadh.

Ketika ditanyakan tentang maksudnya, maka Fudhail bin ‘Iyadh berkata, “Jika saya jadikan doa itu pada diriku maka tidak akan melampauiku, sedangkan jika saya jadikan pada penguasa maka dengan kebaikannya akan baiklah para hamba dan negeri.

Oleh karenanya marilah kita selipkan doa untuk kebaikan para pemimpin kita di setiap selesai mengerjakan sholat. Karena dengan mendoakan pemimpin berarti mendoakan kemakmuran negeri.

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru