29.7 C
Jakarta

Pentingnya Deteksi Dini Virus Radikalisme untuk Tangkal Terorisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahPentingnya Deteksi Dini Virus Radikalisme untuk Tangkal Terorisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Banten – Baru baru ini masyarakat kembali dihebohkan dengan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Tanggerang dan seorang dokter yang terlibat dalam jaringan terorisme. Masyarakat menjadi kaget dan tidak menyangka jika teman, tetangga ataupun kolega di lingkungan kerja bagian dari jaringan dan terpengaruh dengan radikalisme terorisme. Di sinilah urgensi penguatan deteksi dini ancaman virus radikalisme.

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten KH Amas Tadjudin turut mengamini hal tersebut. Menurutnya, deteksi dini ancaman virus radikalisme menjadi hal yang sangat penting dan diperlukan, apalagi telah diketahui bahwa terorisme ini bukan sekedar tindakan kekerasan, tetapi juga paham dan ideologi yang mengubah sikap, perilaku dan ideologi seseorang.

“Tentunya sangat penting (deteksi dini virus radikalisme), agar secara dini segera diketahui oleh lingkungan masyarakat. Karena masyarakat adalah komponen paling utama untuk melakukan cegah tangkal sejak dini,” ujarnya, Jumat (25/3).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, deteksi dini harus dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Sebagaimana menurut Amas, virus radikalisme kerap masuk ke keluarga tanpa disadari, sehingga perlu meningkatkan kepekaan terhadap muatan radikalisme di dunia maya.

“Bagaimana caranya? Dengan memberikan pengetahuan dasar dan ciri-ciri ajaran teroris dan orang terpapar, secara jelas tegas dan tidak meragukan,” tutur Amas.

Di samping itu, Amas menekankan tidak cukup hanya memberikan pengetahuan dasar dan ciri teroris namun perlu untuk menumbuhkan kesadaran persaudaraan kebangsaan, persaudaraan keagamaan dan moderasi beragama di lingkungan keluarga.

BACA JUGA  FKUB Magelang Jaga Kondusivitas Masyarakat

“Kita tanamkan juga ajaran cinta tanah air bagian dari iman dan konsep ajaran islam ahlus sunnah waljamaah model Nahdlatul Ulama,” ujar pria yang juga Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten ini.

Untuk itu, dirinya juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika ada seseorang di lingkungannya terindikasi atau terancam paparan virus radikalisme kepada pihak terkait yang berwenang.

“Segeralah berkoordinasi kepada aparat atau kepada tokoh agama, atau ulama kiai Nahdlatul Ulama,” jelas pria yang juga Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang ini.

Pasalnya, deteksi dini radikalisme tersebut menurutnya harus menjadi tanggungjawab bersama seluruh lapisan masyarakat bukan hanya ada di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) semata.

“Ini tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah daerah, aparat penegak hukum, masyarakat, FKPT, dan tokoh ormas kepemudaan serta ormas Islam,” jelas Amas.

Pada kesempatan yang sama dirinya juga menyinggung terkait peran pemerintah dalam rangka membentengi masyarakat dari virus radikalisme dan dalam rangka melakukan deteksi dini. Menurutnya pemerintah tidak perlu lagi untuk ragu jika ada ASN maupun jajaran di pemerintahan yang terindikasi terpapar terorisme untuk memberikan teguran maupun langkah tegas.

“Pun demikian para tokoh tidak perlu gamang menegur dan memberikan masukan tentang pentingnya hidup moderat damai tertib dan nyaman, dan penting menjelaskan tidak ada agama Islam kewajiban mendirikan negara Islam,” ujarnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru