Harakatuna.com. Jakarta – Kawasan Asia Tenggara perlu mewaspadai potensi jejaring Al Qaeda di kawasan ini. Karena besarnya potensi pembalasan Al Qaeda pasca kematian pemimpinnya, Ayman Al Zawahiri di lokasi persembunyiannya di ibu kota Kabul, Afghanistan, diumumkan Presiden Amerika Joe Biden pada Senin malam (2/8/2022).
Keterangan ini disampaikan Pengamat Terorisme dari Universitas Indonesia Ridlwan Habib seperti dikutip dari VOA.
Dia meminta untuk mewaspadai gerakan sayap-sayap atau kelompok kecil yang berbaiat pada Al Qaeda. Terutama di wilayah Thailand Selatan, Filipina, dan Indonesia.
Selain itu Ridlwan Habib mengingatkan potensi lone wolf atau pelaku teror seorang diri yang dilakukan simpatisan Ayman Al Zawahiri di media online.
Menurutnya penggemar Ayman Al Zawahiri dan ceramah yang disampaikannya mungkin tidak terhubung langsung dengan organisasi Al Qaeda dan ini justru berbahaya karena lokasinya tidak mudah diketahui.