Harakatuna.com. Kediri – Dalam upaya membangun masyarakat yang harmonis dan beradab, pendidikan moderasi agama menjadi hal yang penting untuk diterapkan. Moderasi agama mengajarkan untuk menjaga keseimbangan antara ibadah kepada Allah dan interaksi sosial.
Selain itu, untuk menghindari sikap ekstrem yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disampaikan oleh Ustaz Ahmad Fakhrudin dalam perbincangan dengan RRI Kediri dalam program Mutiara Pagi, Selasa (17/12/2024).
Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam harus berusaha menjaga keseimbangan antara ibadah kepada Allah dan hubungan terhadap sesama manusia. “Penting untuk kita ingat bahwa ibadah kepada Allah dan hubungan sosial harus seimbang. Jangan sampai kita merasa paling benar sendiri, menganggap ibadah kita yang paling sempurna tanpa memperhatikan hak-hak orang lain,” ujar Ustaz Fakhrudin.
Salah satu pokok penting dalam moderasi agama, menurut Ustaz Ahmad, adalah berdakwah dengan cara yang baik. Dakwah yang bijak dan penuh hikmah adalah kunci untuk menjangkau lebih banyak hati, tanpa menimbulkan konflik atau perpecahan.
Lebih lanjut, Ustaz Ahmad Fakhrudin menjelaskan bahwa dalam menjalankan ibadah, baik yang vertikal maupun horizontal, umat Islam seharusnya semakin tunduk dan rendah hati. “Ibadah itu bukan untuk dilihat orang lain, tapi untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Pendidikan moderasi agama diharapkan dapat menciptakan umat yang lebih damai, dan beradab. Serta mampu menjalani kehidupan dengan penuh keharmonisan, tanpa terjebak pada sikap ekstrem baik dalam ibadah maupun interaksi sosial.