28.9 C
Jakarta

Penceramah Perlu Gelorakan Semangat Nasionalisme dan Patriotisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalPenceramah Perlu Gelorakan Semangat Nasionalisme dan Patriotisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan, penceramah perlu menggelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme. Dengan demikian keutuhan NKRI tetap terjaga sehingga umat bisa menjalankan ibadahnya dengan khusuk dan tenang sebagai kewajiban pada Allah SWT.

“Jadi di samping membangun akhlak dan ketaqwaan umat kita terhadap Allah SWT, kita juga tidak boleh meninggalkan semangat nasionalisme dan patriotisme,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Dengan mengedepankan semangat nasionalisme dan patriotisme, NKRI akan tetap utuh dan aman sebagai tempat bagi warga negaranya untuk menjalankan aktivitas kehidupan termasuk ibadah.

Boy menegaskan semangat nasionalisme dan patriotisme akan menumbuhkan ukhuwah atau persaudaran dalam mewujudkan tujuan negara. “Tujuan negara adalah melindungi segenap tumpah darah dan bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut serta mewujudkan perdamaian dunia,” ujar Boy.

Boy mencontohkan, semangat patriotisme dan nasionalisme telah diwariskan oleh ulama besar Indonesia seperti KH Hasyim Asyari sejak lahirnya NKRI. Dengan semangat itu, NKRI kokoh berdiri dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

BACA JUGA  Pekerja Migran Perempuan Jadi Sasaran Radikalisasi, Pakar Terorisme Minta Tingkatkan Upaya Deradikalisasi

“KH Hasyim Asyari menggelorakan prinsip hubbul wathon minal iman, bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Ini yang perlu terus dipelihara dan dikembangkan,” tutur Boy.

Boy juga menekankan untuk selalu membangkitkan semangat Rahmatan Lil Alamin . “Bahwa Islam adalah rahmat bagi alam. Dengan keberadaan Islam akan memunculkan kedamaian bagi alam seisinya,” katanya.

Boy prihatin dengan adanya oknum-oknum penceramah yang justru memantik disintegrasi sosial masyarakat. Oknum ini lebih mendorong semangat intoleransi dan radikalisme sehingga bisa menimbulkan perpecahan masyakarat.

“Kita harapkan jangan sampai penceramah merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

Boy Rafli mengingatkan, untuk membuat tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam NKRI bukan hal mudah. Nyawa dan harta yang tak ternilai harganya disumbangkan para pendahulu termasuk para tokoh-tokoh agama.

Boy mengungkapkan keberadaan oknum penceramah intoleran bukan sekadar isu, namun realitas. “BNPT sudah mengamati dan mencermati narasi ceramah yang cenderung membangun semangat intoleran. Kita harapkan ini tidak berlanjut demi keutuhan sebagai bangsa, sehingga kita semua bisa menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk,” ujarnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru