34 C
Jakarta
Array

Pencegahan Paham Radikal di Kalangan Pemuda

Artikel Trending

Pencegahan Paham Radikal di Kalangan Pemuda
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Pemuda, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, sangat rawan terpapar radikalisme. Hal inilah yang dikonfirmasi oleh Wahid Foundation melalui risetnya pada tahun 2016 silam.

Fenomena kelompok radikal didominasi kaum muda bukan tanpa alasan. Setidaknya ada beberapa alasan mendasar. Pertama, pemahaman masih tekstualis. Pemahaman ajaran agama yang keliru yang cenderung tekstual- skriptual menjadi penyebab tumbuhnya radikalisme agama. Salah paham terhadap literatur yang cenderung radikal seperti membunuh, qishash, memerangi musuh, kekerasan terhadap wanita, dan ajakan perang menjadi fatal dalam mengekspresikan nilai luhur agama.

Pemuda, terutama yang lahir dilingkungan yang keras, mereka cenderung memahami teks agama secara apa adanya. Lingkungan pemuda yang tertutup juga memnjadi pemicu utama lahirnya pemahaman yang saklek. Referensi mereka hanya satu, sementara refenrensi yang lain, yang bisa jadi lebih komprehensif tidak disentuh.

Kedua, terkontaminasi narasi besar ekstrimis yang disebar melalui kanal-kanal yang memiliki jangkauan luas seperti media sosial dan dunia maya. Kebohongan yang diulang-ulang akan membentuk sebuah persepsi bahwa kebohongan adalah kebenaran. Inilah celas sekaligus strategi kelompomsekstrimis untuk menjerat anak muda yang mayoritas pengguna medsos atau dunia maya.

Meminjam teori jarum jam David Berlo, bahwa narasi ekstrimis yang dilancarkan di dunia maya ibaratsebuah peluru yang memasuki pikiran khalayak dan menyuntikkan beberapa pesan khusus. Pesan khusus inilah yang kemudian akan masuk ke pembuluh darah warganet sehingga warganet ini akan melakukan atau bereaksi seperti yang diharapkan.

Pemuda yang genar berselancar atau belajar agama via internet, akan bertemu dan kemudian memakan konten-kontens radikal. Dari sinilah pemuda menjadi target empuk kelompok radikal. Situs radikal lazimnya dikemas sedemikian rupa, memenuhi kebutuhan para pemuda yang haus akan nilai agama. Ya. Situs radikal tidak hanya menyediakan/memproduksi konten propagandis dan sejenisnya, melainkan juga menyedikan kanal-kanal populer, bahkan juga menyediakan ruang khusus untuk bertanya (kolom tanya-jawab).

Setidaknya dua sebab inilah yang menjadikan pemuda terpapar radikalisme. Tentu masih ada banyak sebab-sebab lainnya. Namun, dua inilah, sekali lagi, yang perlu diketahui untuk kemudian dicarikan obat mujarabnya.

Khusus konten radikal di dunia maya, kita sulit untuk mengontrolnya. Salah satu cara yang harus terus digaungkan adalah melawan situs radikal dengan situs yang lebih moderat. Tulisan harus dilawan dengan tulisan. Ya. Counter narasi menjadi garapan besar bagi kelompok moderat guna mengurasi atau mengimbangi narasi dari situ radikal.

Situs radikal seringkali memproduksi tulisan/mengolah isu yang sedang senter untuk kemudian mereka framing. Dalam proses inilah ada unsur ideologi yang dimasukkan. Unsur ideologi yang dibungkus rapih sehingga tidak bisa diketahui oleh kebanyakan orang.

Setelah melakukan counter narasi, langkah selanjutnya adalah memboomingkan/viralkan melalui media sosial. Langkah ini dimaksudkan untuk membendung konten radikal. Sehingga, narasi-narasi yang meneduhkan dan mendamaikanlah yang sampai kepada masyarakat. Dan konten positif yang akan mengudara. Pemuda, sebagai ‘penikmat’ dunia maya bisa mendapatkan informasi yang lurus dan positif serta bermanfaat.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru