Harakatuna.com. Jakarta – Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mencegah munculnya paham radikal menjelang penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Saya ingin warga dan masyarakat di DKI Jakarta aman dari segala sisi ancaman yang tidak kami duga,” kata Heru di Balai Kota Jakarta, Senin.
Untuk itu, ia mengumpulkan kepala dinas, kepala badan, kepala biro, hingga para dirut BUMD untuk mengikuti sosialisasi pencegahan radikalisme dan terorisme dari BNPT.
Menurut Heru, pencegahan memiliki peran menjadi pelindung bagi masyarakat guna mewujudkan Jakarta yang aman.
Ia pun meminta para pimpinan ASN dan BUMD itu memperhatikan semua hambatan yang mungkin muncul sebagai contoh potensi bibit terorisme dan radikalisme.
Sebab, kata dia, masalah dan hambatan kecil jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar dan berdampak pada masyarakat.
Pencegahan dari BNPT itu, lanjut dia, perlu diteruskan kepada bawahan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
“Kami khusus mengundang BNPT untuk bisa memberikan pencerahan untuk bekal pejabat DKI Jakarta nanti diteruskan dengan camat, lurah,” katanya.
Sementara itu, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar menjelaskan ASN memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menjaga sistem konstitusi negara agar terhindar dari radikalisme.
Ia menambahkan pentingnya pembekalan terkait pendidikan Pancasila bagi generasi muda dan pelajar di sekolah-sekolah.
Agar lebih hidup dan menarik, ia menyarankan pendidikan Pancasila dapat diberikan langsung di lapangan misalnya di tempat publik seperti di Tebet Eco Park dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta.
“Pada akhirnya jika ada pihak yang mencoba memasukkan nilai yang tidak sejalan dengan Pancasila, maka diharapkan peran ASN khususnya di Jakarta untuk terus bisa menjaga bersama nilai kemanusiaan yang berlandaskan pada persatuan,” ucapnya.