28.9 C
Jakarta

Pemkot Kediri Dukung Program Literasi Digital untuk Cegah Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahPemkot Kediri Dukung Program Literasi Digital untuk Cegah Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kediri-Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mendukung program nasional literasi digital terlebih lagi saat ini menghadapi era revolusi industri 4.0.

“Literasi digital tersebut penting untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat dengan teknologi digital baru dan meningkatkan kecakapan digital masyarakat di Kota Kediri dalam berinteraksi di ruang digital,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana di Kediri, Sabtu.

Ia juga mengatakan ketrampilan literasi digital sangat penting untuk di kuasai terlebih di era revolusi Industri 4.0.

“Revolusi Industri 4.0 menuntut kita untuk berfikir digital, sebab saat ini semua serba terintegrasi dengan teknologi, jadi betapa pentingnya literasi digital untuk dikuasai,” ujar dia.

Apip juga mengatakan bahwa kecakapan dalam berteknologi akan membantu kita dalam menkonsumsi berita yang beredar bebas di dunia maya.

“Ini juga menjadi salah satu cara yang efektif untuk menghindari berita hoaks atau kabar yang belum jelas kebenarannya,” kata Apip.

Program literasi digital di setiap daerah segera direalisasikan setelah diresmikan pada Kamis (20/5). Sebagai upaya untuk mensukseskan program nasional tersebut, Kamis, (17/6) Pemerintah Kota Kediri juga telah mengikuti rapat koordinasi program literasi digital secara virtual.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa percepatan transformasi digital harus segera dilakukan.

BACA JUGA  Ini Konsep Rekonstruksi Tauhid Dalam Beragama ala Haedar Nashir

“Transformasi harus segera kita tuntaskan, supaya masyarakat kita siap dalam menghadapi era digital baru, salah satu caranya melalui literasi digital ini,” kata Semuel.

Semuel menambahkan di Indonesia pengguna internet sedikitnya ada 202,6 juta orang. Jumlah itu cukup banyak.

“Justru ini menjadi sebuah tantangan, banyaknya pengguna internet ini membuat kejahatan maya juga semakin menjamur, hal tersebut yang harus kita waspadai,” kata dia.

Dirinya juga meminta agar semua pihak mewaspadai berbagai macam kejahatan-kejahatan digital seperti radikalisme, miss informasi, mall informasi, disinformasi, hatespeech, cyber bullying, pornografi dan penipuan daring yang marak terjadi.

“Hingga saat ini, sedikitnya ada total 175 ribu kasus penipuan daring yang dilaporkan kepada Kominfo, belum lagi ada 2 juta situs porno yang telah kami blokir. Kami dari Dirjen Aptika Kemenkominfo akan terus melakukan pemantauan di setiap daerah atas pencapaian literasi digital yang sudah dilakukan di setiap daerah,” tegas Semuel.

Dalam program literasi nasional itu, ada empat kurikulum yang diterapkan meliputi keamanan digital (digital safety), etika digital (digital ethic), budaya digital (digital culture) dan ketrampilan digital (digital skill).

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru