27.6 C
Jakarta

Pemerintahan Baru Lebanon Disambut Demonstransi

Artikel Trending

AkhbarInternasionalPemerintahan Baru Lebanon Disambut Demonstransi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Lebanon – Demonstrasi kekerasan disaksikan di jalan-jalan pusat Beirut menyambut hari pertama pemerintahan baru Lebanon. Para demonstran berkumpul di jantung Ibu Kota dekat pintu masuk utama ke parlemen. Pasalnya jalur tersebut telah dipagari dengan kawat berduri, gerbang baja dan pelat logam pada Selasa malam (21/1).

Para pengunjuk rasa melemparkan batu, petasan dan rambu-rambu jalan. Pihak kepolisian anti huru hara menembakkan meriam air, gas air mata dan peluru berlapis karet. Berntrok terjadi antara aparat dan demonstran dalam upaya membersihkan daerah tersebut.

Pasukan keamanan berdiri di belakang tembok yang dibentengi saat bala bantuan dikirim. Hal itu untuk menghalangi para demonstran agar tidak melalui jalan paralel di daerah tersebut, demikian Al Jazeera melaporkan.

Lebanon mengumumkan pembentukan pemerintahan baru pada Selasa setelah tiga bulan terjadi blokade politik. Namun, para pengunjuk rasa mengatakan, pemerintah baru terdiri dari orang-orang yang sama yang telah mereka lawan sejak 17 Oktober 2019.

BACA JUGA  Biden, Emir Qatar Sepakat Pelepasan Sandera Kunci Gencatan Senjata di Gaza

“Kami ingin pemerintah bekerja sesuai dengan kebutuhan kami. Jika tidak, persetan dengan mereka,” kata Mohammed, seorang pemrotes berusia 23 tahun dari Tripoli, kota utara negara itu, yang hadir dalam demonstrasi di Beirut.

Mereka menggambarkan kabinet baru sekarang didukung oleh Hizbullah dan sekutunya.

Para pemrotes telah menyerukan reformasi besar-besaran dan sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh teknokrat independen yang dapat menangani krisis ekonomi dan korupsi yang meluas.

Mereka menolak anggota dari elit politik saat ini, yang telah memerintah Lebanon sejak akhir perang saudara 1990 dan dianggap bertanggung jawab atas krisis ekonomi negara itu.

“Mereka masih mencuri dari kita. Kita tidak punya listrik, kita tidak punya rumah sakit, dan kita mati kelaparan,” kata Mohammed.

“Revolusi tidak lagi damai … kami memberi mereka kesempatan selama 30 tahun,” katanya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru