30.9 C
Jakarta
Array

Pemerintah Harus Lebih Serius Menggebuki Radikalisme

Artikel Trending

Pemerintah Harus Lebih Serius Menggebuki Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kompas- Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru menegaskan, penyerangan terhadap Menkopolhukam Wiranto menandakan radikalisme perlu ditangani serius oleh pemerintah. Menurut kesaksiannya, tragedi tersebut menuntut pemerintah untuk lebih serius menggebuki radikalisme.

“Itu artinya paham radikal sudah amat sangat serius merusak Pancasila. Saatnya sekarang pemerintah tegas menggebuk serta mengedukasi orang yang terpapar paham radikal,” kata pria yang akrab disapa Gus Falah itu, dalam keterangan tertulis, Kamis (10/10/2019).

Falah khawatir penyerangan terhadap Wiranto disusul penyerangan pada pimpinan institusi negara yang lainnya. Karena itu, Gus Falah yang juga politikus PDI Perjuangan ini menilai, sudah waktunya pemerintah memberikan pemahaman Pancasila secara lebih masif.

Pihaknya menilai, penyebaran hoaks perlu cepat dihentikan oleh pihak Kemenkominfo. Sebab, menurut dia, penyebaran radikalisme kerap melalui hoaks di dunia maya. Menurutnya segala bentuk bibit radikalisme jejaknya mesti dapat dilacak di dunia maya.

Selain itu, Gus Falah juga menyempaikan bahwa pemerintah harus lebih serius lagi menggebuki radikalisme. Menurutnya militas radikal masih bertebaran di mana-mana. Utamanya ketika ormas dan jaringan islam kanan seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tetap dibiarkan.

Pihaknya menilai kelompok radikal dan utamanya JAD di Jawa Barat dan Banten keberadaannya terus berkembang pesat. Oleh karenanya, Gus Falah merasa penting untuk meningkatkan langkah-langkah moderasi beragama di Jawa Barat dan Banten.

Wiranto ditusuk saat mampir di Alun-alun Menes, Pandeglang setelah setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar, Kamis siang tadi. Akibatnya, Wiranto menderita luka di tubuh bagian depan.

Polisi mengamankan dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki. Keduanya berinisial SA dan FA. Polisi menyebut pelaku terpapar radikalisme ISIS dan tengah mendalami kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru