Harakatuna.com – Pondok Pesantren As’adiyah telah melaksanakan sebuah kegiatan penting, yaitu “Pelatihan Menulis Artikel Populer”. Pelatihan ini berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan dua narasumber utama, saya dan Ahmad Khoiri, yang merupakan praktisi dan penulis dengan keahlian di bidang tafsir Al-Quran dan kepenulisan. Fokus utama kegiatan ini adalah membekali para peserta dengan kemampuan menulis yang relevan dan moderat.
Kegiatan ini lahir dari kebutuhan mendesak akan pendakwah yang tidak hanya mampu berbicara di atas mimbar, tetapi juga menulis dengan cerdas. Dunia digital saat ini menawarkan peluang besar untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai dan toleran melalui tulisan. Oleh karena itu, Pondok Pesantren As’adiyah mengambil langkah strategis dengan melatih mahasantrinya agar mahir dalam menulis artikel populer.
Pelatihan ini bertujuan untuk membangun keterampilan menulis mahasantri dengan pendekatan yang berlandaskan nilai-nilai Al-Quran. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan bagaimana menulis artikel yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Fokus utamanya adalah memadukan pesan-pesan moderasi Islam dalam tulisan, sehingga mampu melawan narasi-narasi ekstrem yang marak beredar.
Hari pertama pelatihan dimulai dengan pengenalan tentang dasar-dasar menulis artikel populer. Narasumber menjelaskan teknik memilih tema yang menarik, membangun kerangka tulisan yang runtut, serta membuat pembukaan artikel yang mampu memikat pembaca. Materi ini menjadi landasan penting agar tulisan peserta memiliki struktur yang baik dan mudah dipahami.
Pada sesi berikutnya, narasumber memandu para peserta untuk memahami cara mengintegrasikan tafsir Al-Quran dalam tulisan. Dalam sesi ini, peserta belajar menggali ayat-ayat Al-Quran yang relevan dengan isu-isu terkini. Mereka juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana pesan-pesan Al-Quran dapat disampaikan dengan bahasa yang sederhana namun tetap bermakna mendalam.
Pada hari kedua pelatihan berfokus pada finalisasi praktik kepenulisan disertai pengenalan konsep moderasi Islam dan aplikasinya dalam tulisan. Nilai-nilai seperti toleransi, keseimbangan, dan keadilan menjadi poin utama yang ditekankan oleh kedua narasumber. Peserta diajak berdiskusi tentang pentingnya menyuarakan moderasi di tengah maraknya narasi ekstremisme yang kerap menyasar generasi muda.
Tidak hanya teori, pelatihan ini juga memberikan sesi praktik menulis secara langsung. Para peserta diminta menulis artikel berdasarkan tema yang telah ditentukan. Setelah itu, hasil tulisan mereka dievaluasi oleh narasumber. Proses ini memberikan pengalaman berharga bagi peserta untuk memperbaiki dan menyempurnakan kemampuan menulis mereka.
Sesi evaluasi tulisan menjadi momen yang sangat berharga. Peserta mendapatkan umpan balik yang mendalam, mulai dari teknik penulisan hingga cara memperkuat argumen berbasis Al-Quran. Hal ini membantu mereka memahami kekuatan tulisan yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki dampak positif bagi pembaca.
Di sela-sela pelatihan, kedua narasumber berbagi pengalaman mereka dalam menulis artikel populer dan berdakwah melalui tulisan. Kisah-kisah mereka memberikan motivasi tersendiri bagi mahasantri untuk terus berkarya dan berkontribusi melalui tulisan.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya literasi digital. Dalam era informasi seperti sekarang, penyebaran dakwah melalui platform online menjadi sangat efektif. Oleh karena itu, peserta diajarkan bagaimana memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarkan artikel yang telah mereka tulis.
Hasil dari pelatihan ini terlihat jelas dari semangat dan antusiasme para peserta. Banyak dari mereka yang berhasil menghasilkan tulisan dengan kualitas yang baik. Beberapa artikel bahkan sudah siap untuk diterbitkan di media online sebagai bentuk nyata dakwah melalui tulisan.
Melalui pelatihan ini, Pondok Pesantren As’adiyah berharap dapat melahirkan generasi pendakwah yang mampu menyeimbangkan antara nilai-nilai tradisional Islam dengan kebutuhan masyarakat modern. Kemampuan menulis menjadi senjata penting bagi mereka untuk menyuarakan Islam sebagai agama yang damai dan penuh kasih.
Pelatihan ini juga menunjukkan bahwa dakwah tidak hanya dapat dilakukan melalui ceramah, tetapi juga melalui tulisan. Pesan-pesan kebaikan yang dituangkan dalam bentuk artikel memiliki potensi besar untuk menjangkau pembaca dari berbagai latar belakang dan tempat yang berbeda.
Ke depan, Pondok Pesantren As’adiyah berencana untuk menjadikan pelatihan ini sebagai agenda rutin. Dengan demikian, akan semakin banyak mahasantri yang memiliki kemampuan menulis yang mumpuni dan mampu berdakwah melalui tulisan.
Pelatihan menulis artikel populer ini adalah bukti nyata bahwa dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dengan tulisan yang menggugah dan berbasis tafsir Al-Quran, para mahasantri dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai moderasi Islam ke seluruh penjuru dunia.[] Shallallahu ala Muhammad.