30 C
Jakarta

Pejuang Palestina Siap Bertempur Pertahankan Yerusalem

Artikel Trending

AkhbarInternasionalPejuang Palestina Siap Bertempur Pertahankan Yerusalem
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Taheran – Pejuang Palestina siap untuk pertempuran baru dengan pendudukan Zionis dalam mempertahankan Yerusalem. Penegasan itu diungkapkan Kepala Jihad Islam Ziyad Al-Nakhala saat berada di Teheran, Iran.

Selama pertemuan dengan Kepala Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Hussein Salami di Teheran, Al Nakhala mengatakan, “Keseimbangan kekuatan berubah demi pertahankan Yerusalem dan hasil dari membangun kekuatan lokal di wilayah pendudukan meninggalkan Zionis dalam keadaan khawatir dan tegang yang permanen.”

Sementara itu, Salami menegaskan kembali bahwa, “Akhir pendudukan Israel adalah kenyataan yang akan segera terwujud. Pertempuran Pertahankan Yerusalem antara entitas Zionis dan perlawanan Islam Palestina berbeda dari semua pertempuran sebelumnya,” ujar dia.

Delegasi Jihad Islam tiba di Teheran pekan lalu untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden baru Iran, Ebrahim Raisi. Pihaknya dengan tegas menunjuk seorang diplomat anti-Barat sebagai Menteri Luar Negeri baru Iran. Raisi menunjuk Hossein Amirabdollahian untuk menggantikan posisi Mohammad Javad Zarif.

BACA JUGA  Pakistan Lumpuhkan Tujuh Teroris di Dekat Perbatasan Afghanistan

Amirabdollahian adalah seorang diplomat senior Iran. Dia pernah menjabat Wakil Menteri Luar Negeri untuk urusan Arab dan Afrika antara 2011 dan 2016 dan juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Iran untuk Bahrain, serta Wakil Duta Besar Iran di Irak

Penunjukan Amirabdollahian disampaikan Raisis saat mempresentasikan kabinetnya ke parlemen. Di kesempatan yang sama, dia juga menunjuk Javad Owji, mantan Wakil Menteri Perminyakan sebagai Menteri Perminyakan Iran.

Menteri Luar Negeri dan Menteri Perminyakan adalah dua posisi sensitif, dan penting di Iran. Menurut seorang pejabat Iran yang terlibat dalam pembicaraan nuklir di Wina, penunjukan Amirabdollahian menunjukan bahwa Teheran akan mengambil jalur keras dalam pembicaraan tersebut.

“Amirabdollahian adalah diplomat garis keras. Jika kementerian luar negeri tetap bertanggung jawab atas dokumen nuklir Iran, maka jelas Teheran akan mengambil garis yang sangat keras dalam pembicaraan,”ujarnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (11/8/2021).

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru