Harakatuna.com. Taheran – Pejuang Palestina siap untuk pertempuran baru dengan pendudukan Zionis dalam mempertahankan Yerusalem. Penegasan itu diungkapkan Kepala Jihad Islam Ziyad Al-Nakhala saat berada di Teheran, Iran.
Selama pertemuan dengan Kepala Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Hussein Salami di Teheran, Al Nakhala mengatakan, “Keseimbangan kekuatan berubah demi pertahankan Yerusalem dan hasil dari membangun kekuatan lokal di wilayah pendudukan meninggalkan Zionis dalam keadaan khawatir dan tegang yang permanen.”
Delegasi Jihad Islam tiba di Teheran pekan lalu untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden baru Iran, Ebrahim Raisi. Pihaknya dengan tegas menunjuk seorang diplomat anti-Barat sebagai Menteri Luar Negeri baru Iran. Raisi menunjuk Hossein Amirabdollahian untuk menggantikan posisi Mohammad Javad Zarif.
Amirabdollahian adalah seorang diplomat senior Iran. Dia pernah menjabat Wakil Menteri Luar Negeri untuk urusan Arab dan Afrika antara 2011 dan 2016 dan juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Iran untuk Bahrain, serta Wakil Duta Besar Iran di Irak
Penunjukan Amirabdollahian disampaikan Raisis saat mempresentasikan kabinetnya ke parlemen. Di kesempatan yang sama, dia juga menunjuk Javad Owji, mantan Wakil Menteri Perminyakan sebagai Menteri Perminyakan Iran.
“Amirabdollahian adalah diplomat garis keras. Jika kementerian luar negeri tetap bertanggung jawab atas dokumen nuklir Iran, maka jelas Teheran akan mengambil garis yang sangat keras dalam pembicaraan,”ujarnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (11/8/2021).