34 C
Jakarta
Array

Palestina Kecam Israel Ingkari Perdamaian

Artikel Trending

Palestina Kecam Israel Ingkari Perdamaian
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Palestina — Setelah 5 hari yang lalu Amerika Serikat (AS) menyatakan Israel berhak untuk mencaplok wilayah Tepi Barat Palestina, kini jelas israel tak serius untuk berdamai. Sebab itulah Palestina melalui Perdana Menterinya, Mohammed Shtayyeh, mengungkapkan mundur dari proses perdamaian.

Sebagimana disampaikan Shtayyeh dalam pertemuan dengan 37 anggota Kongres AS di Ramallah pada (13/8), Palestina akan kembali untuk mengerahkan tentaranya. Hal ini disampaikan dalam pertemuan yang membahas sejumlah masalah. Di antaranya membayar gaji keluarga para tahanan dan martir yang ditahan di penjara Israel. Selain itu tentang alasan di balik mundurnya Palestina dalam proses perdamaian.

Shtayyeh menegaskan pemerintah AS dengan kebijakannya selama ini telah mendorong berdirinya kegiatan pemukiman Israel. Di lain sisi AS membatalkan semua masalah terkait status termasuk wilayah perbatasan, Yerusalem, pengungsi, dan UNRWA.

Shtayyeh mengatakan setiap proses perdamaian semestinya memiliki kerangka acuan yang jelas. Selain itu harus sesuai hukum internasional dan resolusi PBB.

“Proses perdamaian dimulai 28 tahun lalu di Madrid dan tak terbayangkan perdamaian belum juga tercapai hingga sekarang. Perdamaian butuh niat serius, Israel tak punya niat ini dan Amerika juga bias terhadap Israel,” kata Shtayyeh seperti dilansir kantor berita WAFA pada Rabu (14/8).

“Solusi terbaik bagi kami adalah solusi dua negara di sepanjang perbatasan sejak 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina serta dengan solusi yang adil bagi para pengungsi. Kami ingin hubungan Amerika dan Pelestina menjadi independen dari Israel,” katanya.

Shtayyeh juga mengungkapkan Presiden Mahmoud Abbas telah melakukan berbagai upaya dalam empat kali pertemuan dengan Donald Trump untuk mencapai perdamaian yang adil.

Meski demikian, menurut Shtayyeh, Amerika mengambil langkah sepihak yang menjurus pada tumpulnya jalur negosiasi dan politik, terutama dengan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. “Kami tak menghindari perdamaian dan tak menerima apapun dari minimal hak kami,” katanya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru