31.7 C
Jakarta
Array

Pakar Terorisme Peringatkan Ancaman dari Pejuang Asing ISIS

Artikel Trending

Pakar Terorisme Peringatkan Ancaman dari Pejuang Asing ISIS
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Washington DC. Sejumlah pakar terorisme memperingatkan ancaman kelompok Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) masih belum berakhir.

Ancaman yang paling nyata menurut pakar itu berasal dari anggota asing ISIS.

Kantor berita AFP mewartakan Sabtu (16/12/2017), tercatat 40.000 orang dari berbagai negara datang ke Irak dan Suriah ketika ISIS mendeklarasikan diri 2014.

Dari jumlah tersebut, dipercaya hanya tinggal ratusan anggota asing ISIS yang masih berjuang untuk mempertahankan diri di Suriah maupun Irak.

Namun, Direktur Pusat Kebijakan Pertahanan dan Keamanan Internasional Rand Corporation, Seth Jones, percaya jumlah yang selamat masih sangat banyak.

“Isu utama adalah berapa jumlah pasti yang tewas? Berapa jumlah mereka yang masih berkeinginan bertempur atau menyerah? Saya tidak yakin kami punya jawabannya,” kata Jones.

Jones pantas untuk khawatir. Sebab, jumlah anggota asing ISIS yang selamat maupun melarikan diri dari medan perang rata-rata sudah memiliki kemampuan tempur.

“Baik itu cara memegang senjata, menganalisa perang, maupun membuat bom,” papar Jones.

Menunggu Waktu yang Tepat

Pakar terorisme dari Universtas Georgetown Amerika Serikat (AS), Bruce Hoffman, dalam konferensi Rabu (13/12/2017), memperkirakan anggota asing yang keluar dari zona perang mencapai ribuan orang.

“Kebanyakan dari mereka bersembunyi di Balkan. Mereka sengaja menahan diri, dan menunggu waktu yang tepat sebelum menyusup ke seluruh Eropa,” tutur Hoffman.

Sementara Thomas Sanderson dari Pusat Studi Rencana Ancaman Strategis Trans-nasional dan Internasional memaparkan, beberapa anggota asing ISIS bergerak menuju zona perang lain.

Sanderson mencontohkan, sekitar 80 anggota ISIS dari Maroko, Rusia, Arab Saudi, dan Yaman bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf ketika terjadi perang di Marawi, Filipina, Mei lalu.

Selain itu, pada Minggu pekan lalu (10/12/2017), warga Afghanistan melaporkan adanya orang-orang berbahasa Perancis di wilayah mereka.

Para eks anggota ISIS itu, baik berasal dari Perancis atau kawasan utara Afrika, dikabarkan mendirikan kemah di sana.

Sanderson menyatakan, mereka melirik zona perang seperti di Libya, Somalia, Yaman, di mana grup sejenis ISIS membuat kekacauan di sana.

Kompas.com

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru