Harakatuna.com. Surabaya – Ketua DPP PA Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Jatim, Soenarwan Marhaendra menegaskan bahwa saat ini di kalangan pemuda dan pelajar menghadapi tantangan paham radikalisme dan gerakan anti Pancasila.
“Paham radikalisme dan gerakan anti Pancasila menjadi tantangan serius bagi kaum muda dan jajaran DPP PA GSNI Jatim,” kata Soenarwan di hadapan peserta Dies Natalis ke-60 dan Pengukuhan DPP PA GSNI Jatim di Hotel Narita Surabaya, Minggu (3/2/2019).
Soenarwan menegaskan, dirinya merasa miris dengan kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini. Yakni, banyak generasi muda yang jauh terlibat ke dalam gerakan paham radikalisme dan gerakan anti Pancasila serta berniat mengganti dengan ideologi yang lain.
“Maka dari itu, saatnya para pemuda berani melakukan perlawanan secara ideologis, dengan memperdalam wacana terkait ideologi bangsa serta membangun lingkaran kader nasionalis yang kuat,” paparnya.
Hadir dalam kesempatan Dies Natalis tersebut di antaranya pendiri GSNI Djoko Soemadyo, Ketua DPN PA GSNI Soenarto Sardhiatmodjo, sesepuh GSNI Jatim J Subekti, Perwakilan DPN PA GSNI Bambang Yudho dan perwakilan kaum perempuan nasionalis, Noviana Yaniar.
Soenarwan melanjutkan dalam menindaklanjuti agenda besar ideologis, DPP PA GSNI Jatim akan segera melaksanakan kaderisasi dengan kategorisasi yang disesuaikan dengan usia. Yakni, kaderisasi usia 20-35 tahun, 36-50 tahun dan di atas 50 tahun. Setiap jenjang usia memiliki kurikulum kaderisasinya masing-masing.
“Seluruh warga bangsa Indonesia pada usia berapapun memiliki tanggungjawab moral terhadap perlawanan kepada paham radikalisme dan gerakan anti Pancasila,” pungkas Soenarwan