Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Malang – Sebanyak 24 Organisasi Masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Ormas Malang Bersatu (OMB) mendatangi Polresta Malang Kota untuk menyampaikan pernyataan sikap tegas untuk cegah SARA dan radikalisme di Kota Malang, Senin (23/11/2020)
Kasatintel Polresta Malang Kota, Kompol Yudi Ento Handoyo menemui perwakilan OMB. Dalam pertemuan ini kedua belah pihak menandatangani MUO cegah SARA dan radikalisme.
Polresta Malang dan OMG akan selalu sidak baleho, poster dan panflet yang memecah bela umat. Termasuk sekalipun bernuansa ulama dan Habaib. Tindakan ini sebagai salah satu langkah untuk cegah SARA dan radikalisme yang terus berkembang.
“Kami tidak ingin di Kota Malang ada pemasangan gambar atau foto orang yang mengaku sebagai ulama atau tokoh agama tetapi justru menciptakan disintegrasi dan menciptakan kerenggangan antar anak bangsa.”
“Bila ada pemasangan gambar atau foto tersebut, kami minta segera ditertibkan. Kami mendukung penuh TNI, Polri, dan Satpol PP untuk menertibkan hal tersebut,” ujar Dersi Hariono, Koordinator OMB kepada SURYAMALANG.COM.
Dia berharap Forkopimda langsung bergerak dan menindak bila ada pemasangan gambar atau foto tersebut. Pasalnya, gambar dan baleho ini telah bermunculuan di Malang dalam bebeapa waktu terakhir ini.
“Kami melihat ada indikasi pemasangan gambar atau foto yang berisi provokasi perpecahan tersebut di Kota Malang.”
“Kami ingin Kota Malang tetap aman dan kondusif,” tambahnya.
Dersi minta orang atau ormas yang berniat melakukan aksi perpecahan bangsa dengan kasus dan isu-isu SARA, radikalisme dan terorisme. Pihaknya meminta OMB siap cegah SARA dan tadikalisme.
“Bila mereka datang ke Kota Malang, Ormas Malang Bersatu siap menghadapi. Jangan sampai mereka mencoba merusak kerukunan dan toleransi di Kota Malang,” tandasnya.
 menyampaikan pernyataan sikap tegas untuk cegah SARA dan radikalisme){kind=link}