Harakatuna.com. Malang – Kapolres Malang sebut NU sebagai benteng NKRI dari ajaran trans-nasional dan paham menyimpang sebagaimana paham radikalisme dan intolereansi. Hal ini disampaikan di Apel Merah Putih 10 Ribu Kader Ansor dan Banser di Kabupaten Malang berjalan sukses, Minggu (22/1/2023).
Apel Akbar di Stadion Kahuripan, Kecamatan Turen itu, sebagai langkah awal menuju puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama di Sidoarjo, awal Februari 2023 mendatang.
Menanggapi hal itu, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, selaku pemangku keamanan wilayah di Kabupaten Malang mengapresiasi gelaran seluruh jam’iyah NU.
Menurut Putu Kholis, selama ini Ansor dan Banser berperan aktif dalam membantu Polres Malang menjaga kondusifitas situasi kamtibmas di wilayah Kabupaten Malang.
“Kami mengapresiasi peran dari Ulama-Tokoh Agama di Kabupaten Malang, termasuk dari Ulama NU maupun ormas Banser dan GP Ansor yang telah beberapa kali bersinergi turut menyelenggarakan kegiatan bersama-sama,” ungkap Kholis, Senin (23/1/2023).
Kholis menjelaskan, selama ini NU dikenal dengan komitmennya dalam menangkal paham radikalisme dan intoleransi. Hal tersebut juga dilakukan oleh kader-kader NU di Kabupaten Malang. Termasuk Banser dan Pemuda Ansor.
“Kegiatan bersama NU ini, tema yang paling sering diangkat adalah bagaimana menangkal radikalisme dan intoleransi, ini poin penting,” ujarnya.