26.3 C
Jakarta

Nilai-Nilai Kemanusiaan Dalam Ibadah Haji dan Hari Raya Idul Adha

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanNilai-Nilai Kemanusiaan Dalam Ibadah Haji dan Hari Raya Idul Adha
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Memasuki hari raya Idul Adha maka secara tidak langsung umat Islam dihadapkan dengan hari di mana sebagian dari mereka melakukan ibadah haji. Idul Adha dan haji merupakan dua ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam tanpa terkecuali. Namun, banyak orang memahami dua ibadah ini sebatas kegiatan yang bersifat vertikal saja, yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

Padahal di dalam ibadah haji dan hari raya Idul Adha itu terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang penting untuk dibahas sehingga umat Islam dapat menjadi pribadi yang tidak hanya beriman kepada Tuhannya, melainkan juga mereka juga baik kepada sesamanya. Menjadi pribadi yang baik kepada Tuhannya dan kepada sesamanya merupakan ciri dari orang yang bertakwa dan orang yang seperti inilah yang bakal menggapai kebahagiaan, baik di dunia dan di akhirat.

Dalam pelaksanaan ibadah haji Umat Islam di pertemukan di Kota Mekah, lebih-lebih di dekat Ka’bah. Pertemuan itu tidak hanya dibatasi oleh ras tertentu, suku tertentu, bahkan bahasa tertentu, tetapi pertemuan itu diperuntukkan buat semua umat Islam dari berbagai golongan. Tidak dibatasinya pertemuan ini mengindikasikan bahwa umat Islam hendaknya menjaga persatuan dalam melaksanakan ibadah haji.

Persatuan ini penting dipegang agar masing-masing umat Islam tidak memikirkan dirinya sendiri tetapi juga memikirkan orang lain karena sejatinya semua umat Islam bersaudara. Maka dengan persaudaraan itu semua umat Islam tidak boleh saling menyakiti, merendahkan, dan bermusuhan. Disebutkan dalam surah al-Baqarah ayat 197: ”Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh berkata kotor, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji”.

BACA JUGA  Fakta Mengejutkan! Islam Ajarkan Toleransi di Hari Natal, Begini Penjelasannya!

Selain ibadah haji, nilai-nilai kemanusiaan juga didapatkan pada hari raya Idul Adha. Biasanya pada hari raya itu umat Islam menyembelih hewan kurban dan ini merupakan salah satu ibadah. Daging dari hewan kurban tersebut diberikan kepada siapapun yang membutuhkan. Maka dengan berbagi, umat Islam secara tidak langsung dididik untuk memikirkan saudaranya yang sedang membutuhkan dan itulah implementasi dari nilai-nilai kemanusiaan.

Dengan berbagi kepada sesama, maka akan tumbuh perasaan saling menyayangi satu sama lain sehingga sangat tidak mungkin terjadi perselisihan ketika dihadapkan dengan perbedaan dan masalah. Bukankah Nabi pernah menyebutkan bahwa saling memberi hadiahlah kamu, maka akan tumbuh perasaan kasih sayang. Konsep berbagi ini penting untuk dijaga tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Allah menyebutkan dalam surah al-Hajj ayat 28: ”Makanlah sebagian dari daging itu dan beri yang lain makan yang perlu dan yang meminta dengan penuh kerelaan.”

Maka dari itu, ibadah haji dan hari raya Idul Adha merupakan dua momentum yang harus disikapi dengan baik agar umat Islam bukan hanya memperhatikan ibadah vertikalnya saja, tetapi juga ibadah horizontalnya. Karena umat yang baik adalah mereka yang beriman kepada Tuhannya dan baik kepada sesamanya. Itulah wujud dari menghadirkan nilai-nilai kemanusiaan pada dua momentum tersebut.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru