29.5 C
Jakarta

Netanyahu Janjikan Aksi Lebih Keras terhadap Serangan Palestina

Artikel Trending

AkhbarInternasionalNetanyahu Janjikan Aksi Lebih Keras terhadap Serangan Palestina
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tel Aviv – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Minggu, 12 Februari 2023, menjanjikan respons Israel yang lebih keras dalam menghadapi serangan-serangan Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki, karena tekanan meningkat di dalam pemerintahan sayap kanannya untuk menggunakan taktik yang lebih kejam.

Pernyataannya ini muncul dua hari setelah sebuah serangan serudukan mobil di pinggiran Yerusalem yang menewaskan tiga orang Israel dan dua pekan setelah seorang penyerang bersenjata membunuh tujuh orang di luar sebuah sinagoge, makin meningkatkan kecemasan tentang keamanan di Israel.

Ketegangan juga tinggi di Tepi Barat, di mana pasukan Israel melakukan ratusan penahanan di bulan-bulan terakhir dalam serangan hampir setiap hari yang menyebabkan pertempuran berdarah dengan milisi Palestina. Setidaknya 42 warga Palestina, termasuk orang-orang bersenjata dan warga sipil, terbunuh tahun ini.

“Kabinet mengadakan rapat hari ini untuk menyiapkan sebuah tindakan yang bahkan lebih luas melawan orang-orang yang melancarkan aksi terorisme dan para pendukung mereka di Yerusalem timur dan Yudea dan Samaria, sambil mencegah sebanyak mungkin bahaya bagi yang tidak terlibat,” kata Netanyahu, menggunakan istilah umum di Israel untuk menyebut Tepi Barat.

Ia tidak memberikan hal-hal spesifik dalam pernyataan-pernyataannya di awal rapat kabinet.

BACA JUGA  Diserang Iran, Israel Mengemis Perhatian Internasional

Namun, Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan nasional sayap kanan Netanyahu, mengatakan bahwa polisi telah memulai operasi penegakan hukum besar-besaran di Yerusalem Timur yang memasukkan langkah-langkah dari menyerahkan tiket tilang hingga menghancurkan rumah-rumah para penyerang dari Palestina.

Ben-Gvir, seorang agitator ultranasionalis yang mengambil garis keras melawan orang-orang Palestina, ditemui di tempat kejadian serangan serudukan mobil, Jumat, oleh kerumunan orang Israel yang marah yang menuntut tindakan.

Berbicara di Kairo, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan rakyat Palestina sedang menghadapi sebuah “serangan mematikan,” dan mengulangi janji untuk mengejar aksi melawan Israel di depan PBB dan Mahkamah Kriminal Internasional.

Ben-Gvir mengatakan kepada wartawan menjelang rapat kabinet bahwa ia bertekad untuk melaksanakan operasi militer di Yerusalem Timur setara dengan sebuah operasi militer berskala besar yang diluncurkan di Tepi Barat dalam sebuah pemberontakan Palestina 20 tahun lalu.

Rujukannya pada operasi berusia 20 tahun yang dikenal sebagai “Perisai Bertahan” yang menyebabkan pertempuran besar di jalan-jalan Tepi Barat dianggap salah arah oleh sejumlah mantan pejabat keamanan dalam wawancara media.

“Tampaknya pernyataan itu tidak didukung oleh pemahaman mendalam tentang apa yang perlu dilakukan,” kata mantan Penasihat Keamanan Nasional Yaakov Amidror kepada Israel Radio.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru