32.9 C
Jakarta

Musuh Tak Bisa Menang Perang Lawan Iran Bahkan dalam Mimpi

Artikel Trending

AkhbarInternasionalMusuh Tak Bisa Menang Perang Lawan Iran Bahkan dalam Mimpi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Taheran – Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, sesumbar bahwa negara-negara musuh tidak akan bisa menang perang melawan Teheran, bahkan dalam mimpi sekalipun. Dia juga meremehkan sanksi Amerika Serikat (AS). Menurutnya justru membuat Teheran menjadi lebih mandiri.

Jenderal Salami membanggakan kenangan perang melawan rezim Saddam Hussein di Irak. Kemenangan perang ini terjadi pada pada tahun-tahun awal Revolusi Islam 1979.

“Musuh menderita perang militer dan memperhatikan bahwa negara ini mengalahkan musuh. Bahkan pada awal perang dan itu karena alasan ini,” katanya.

“Bahwa tidak ada yang dapat membayangkan aksi militer terhadap Iran. Dan musuh tidak dapat memenangkan perang militer melawan Iran bahkan dalam mimpi,” ujarnya. Seperti dikutip dari Tehran Times, Rabu (31/3/2021).

Hossein Salami, Iran Optimis Selalu Menang Perang

Berbicara di sebuah konferensi untuk memperingati kenangan para martir, jenderal tertinggi itu mengatakan kombinasi iman dan senjata ampuh telah mengubah Iran menjadi negara yang tak terkalahkan.

BACA JUGA  Gigih, Indonesia Terus Desak Dewan HAM PBB Adili Pelanggaran Israel

Komandan IRGC tersebut juga menyoroti sanksi AS terhadap Iran. Dia mengatakan negaranya tidak peduli dengan sanksi dan juga tidak membutuhkan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015, nama resmi dari kesepakatan nuklir Iran.

“Kami tidak peduli dengan sanksi Amerika Serikat dan kami jelas tidak membutuhkan kesepakatan nuklir. Kami telah memilih jalur kedaulatan untuk membuat negara kami lebih kuat,” katanya.

“Sanksi harus dibayar mahal, tetapi pengaruhnya terhadap ekonomi kami dengan cepat menyusut. Negara kami menjadi lebih mandiri di banyak bidang, dan musuh tahu bahwa sanksi menjadi kurang efektif setiap hari.”

Sementara itu, stasiun televisi pemerintah Iran pada hari Selasa mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Iran akan berhenti memperkaya uranium hingga 20 persen jika AS mencabut semua sanksi.

“Pejabat itu mengatakan Teheran akan mengurangi komitmennya di bawah kesepakatan nuklir 2015 jika AS tidak mencabut semua sanksi, memperingatkan bahwa Washington dengan cepat kehabisan waktu,” tulis stasiun televisi pemerintah dalam situsnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru