28.9 C
Jakarta
spot_img

MUI Sulawesi Tenggara Gelar Diskusi Bahas Penyebaran Ideologi Khilafah

Artikel Trending

AkhbarDaerahMUI Sulawesi Tenggara Gelar Diskusi Bahas Penyebaran Ideologi Khilafah
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kendari – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas penyebaran ideologi khilafah yang dianggap dapat mengancam persatuan Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Diskusi yang berlangsung pada Jumat (14/2/2025) di salah satu kantor media elektronik di Kendari ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama, akademisi, serta pemangku kepentingan.

Dalam acara tersebut, Ken Setiawan, pendiri NII Crisis Center, menjadi salah satu pemateri. Ia menyoroti potensi ancaman ideologi khilafah yang dapat memecah-belah bangsa. Menurutnya, tantangan terbesar saat ini adalah menjaga Pancasila dari upaya kelompok yang ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia.

“Tantangan terbesar kita saat ini adalah menjaga Pancasila dari ancaman ideologi khilafah. Jika dibiarkan, ini bisa menyebabkan perpecahan,” ujar Ken, seperti yang tercantum dalam rilis yang diterima Kompas.

Ken menjelaskan bahwa kelompok yang mengusung paham khilafah sering menyebarkan ideologi mereka secara perlahan melalui berbagai metode, seperti kegiatan wirausaha dan pelatihan. Ia mengibaratkan penyebaran ini seperti virus yang merusak dari dalam.

BACA JUGA  Kemkomdigi akan Terapkan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten

“Mereka menanamkan kebencian terhadap Pancasila secara perlahan. Ini berbahaya karena bisa menjadi jalan bagi seseorang untuk terjerumus ke dalam radikalisasi dan aksi terorisme,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara, Muhammad Saleh, menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan zaman. Ia mengingatkan bahwa Pancasila harus diterapkan dengan konsisten oleh seluruh warga negara.

“Pancasila sebagai ideologi bangsa harus diterapkan secara konsisten oleh seluruh warga negara. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga dan merawatnya dari pengaruh paham radikal,” tegas Muhammad Saleh.

Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya radikalisme serta memperkuat upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru