Harakatuna.com. Jakarta – Ketua MUI Pusat, KH Sholahuddin Al-Aiyub sampaikan komitment MUI perangi ideologi menyimpang, termasuk radikalisme. Pihaknya menyampaikan bahwa Islam wasathiyah menjadi solusi dari pemahaman menyimpang radikalisme dan liberalisme.
“Radikalisme (al-ifrath) dan liberalisme (at-tafrith) agama telah mendistorsi (menyimpangkan) pemahaman agama. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah dan upaya untuk mengembalikannya ke jalan yang lurus, yaitu mengembalikan ke Islam Wasathiyah, ” kata Kiai Aiyub pada Seminar Nasional Penanggulangan Radikalisme dan Intoleran di Indonesia yang dihelat MUI Provinsi Riau, Kamis (29/09).
Radikalisme agama sendiri menurutnya menyimpang karena memahami nash agama hanya berpegang pada nash secara zhahir (manthuq an-nash) dan mengabaikan nash secara substansi (mafhum an-nash).