32.9 C
Jakarta
Array

Muhammadiyah Jawa Timur: ISIS Bukan Gerakan Islam

Artikel Trending

Muhammadiyah Jawa Timur: ISIS Bukan Gerakan Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Lamongan. ISIS menurut Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Biyanto bukan gerakan Islam dan tidak bisa dikaitkan dengan Islam. Menurutnya itu gerakan politik dan berorientasi pada politik dan kekuasaan. Hal itu disampaikan dalam Halaqah Kepesantrenan yang diadakan Harakatuna Media pada Sabtu, (7/3) di Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.

Ia memaparkan tujuan ISIS hanya ingin menguasai daerah-daerah tertentu. Termasuk aset-aset minyak. Lalu ia membungkus simbol agama dengan konsep Khilafah.

“Khilafah bagian dari sejarah masa lalu. Secara kritis, penggalan sejarah mana yang akan dipahami?” pertanyaan itu diajukan kepada audiens yang terdiri dari santri dan MBS se-Jawa Timur.

Dari mulai abad ke-7 M sampai abad ke-13 M, lanjutnya, Islam mengalami puncak kejayaan. Namun, ia juga menyayangkan setelah abad itu banyak terlihat di dalam lingkungan kesultanan tidak mencerminkan Islam itu sendiri.

Pria yang akrab disapa Biyanto itu menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang paling nyaman. Menurutnya muncul perbedaaan pendapat yang di sisi lain sama sekali tidak ada ruang di negara lain,  di Indonesia malah tidak ada masalah. Menurutnya biasa saja.

“Perbedaan qunut hal yang biasa. Perbedaan waktu masuk bulan puasa ataupun Syawal berbeda juga hal biasa,” tuturnya.

Biyanto lantas menggambarkan kekuatan Islam di Indonesia berada di dua ormas besar, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

“Dua ormas besar itu (NU dan Muhammadiyah) merupakan ormas luar biasa yang menjadikan Islam kita menjadi wasathiyah,” tuturnya.

Ia lantas menggambarkan kekuatan besar itu seperti dua sayap burung Garuda. Menurutnya burung Garuda Indonesia mampu terbang setinggi-tingginya mencapai kejayaan Indonesia. Menurutnya kalau kita ingin menangkal radikalisme dan terorisme, kita harus menegakkan keadilan. Baik sosial, hukum, ataupun yang lainnya.

“Sayap kanan dan kiri itu mampu membawa burung Garuda (Indonesia) terbang setinggi-tingginya,” pungkasnya.

Halaqah Kepesantrenan itu mengangkat tema Kontribusi Pesantren dalam Meluruskan Paham Radikalisme dan Terorisme di Indonesia atas inisiasi Harakatuna Media sebagai bagian dari kegiatan Harakatuna Tour de Pesantren 2018.

(M. Ilhamul Qolbi)

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru