26.7 C
Jakarta

Mudahnya Menulis Cerita Seseru Bermain Cilukba

Artikel Trending

KhazanahLiterasiMudahnya Menulis Cerita Seseru Bermain Cilukba
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Sebelum mengulas ihwal mudahnya menulis seseru main cilukba,  ada kutipan begini: “Tidak ada yang perlu ditulis. Yang Anda lakukan hanyalah duduk di depan mesin tik dan berdarah. Apa pun yang membutuhkan pertumpahan darah tidak mudah. Percayalah, saya punya anak”

Kutipan Hemingway di atas mengungkapkan bahwa menulis bukanlah pekerjaan yang mudah. Menulis sering digambarkan dengan duduk di depan meja sepanjang hari, memfokuskan pikiran pada imajinasi, memilih diksi dan mempertimbangkan alur cerita dengan sangat tepat agar memikat hati pembaca.

Dan tulisan yang baik lahir dari kompleksitas yang dilalui penulis dari mulai menggali ide, mengembangkannya hingga bertransformasi menjadi sebuah karya yang dibaca banyak orang.

Lantas, benarkah syarat melahirkan karya yang menarik harus melalui proses menulis yang kompleks? Yang berarti membenarkan pernyataan Hemingway bahwa menulis itu pekerjaan yang sulit. Menurut saya tidak, belakangan ini saya menemukan metode yang sangat mudah dari bukunya Ayu Utami yang berjudul Menulis dan Berpikir Kreatif Cara Spiritualisme Kritis.

Proses yang awalnya kompleks menjadi sederhana dengan metode tersebut. Meskipun tampaknya dalam buku tersebut banyak rumus atau aturan yang diungkapkan, hal tersebut justru akan membantu kita dalam penulisan kreatif.

Secara spesifik tulisan ini cenderung pada pembahasan penulisan fiksi. Sebuah metode menulis cerita, cerpen, atau novela dengan mudah. Awal mulanya Ayu Utami mengajak kita untuk merenung dan mendengarkan dorongan ide yang ada dalam pikiran kita, lalu menuliskannya.

Tidak perlu merasa takut atau bodoh dengan ide-ide yang tampaknya masih abstrak dan belum jelas. Di situlah start awal yang harus dilalui oleh setiap penulis dan pengarang. Misalnya: Ingin menulis cerpen yang aneh tentang gadis yang sedang sedih dan murung.

Agar ide tersebut menjadi ide yang utuh maka penulis harus melalui tahap perenungan dan pengenalan. Apa kata lain dari bersedih? Dalam KBBI salah satu sinonim sedih yaitu benguk. Lalu bagaimana kalau benar ada perempuan yang menderita penyakit benguk, sepanjang hidupnya selalu murung.

Dari tahap perenungan itulah muncul sebuah jawaban, ide cerita yang unik; menulis cerpen tentang gadis yang menderita penyakit benguk. Setelah mendapat jawaban tersebut kita bisa mencoba membuat struktur dasar narasi cilukba.

Struktur Dasar Narasi Ci-Luk-Ba

Pastinya kita tidak asing dengan pengalaman masa kecil sejenis cilukba. Orang dewasa bermain-main dengan anak kecil. Ada tiga tahapan dalam permainan tersebut. Pertama, “ci” anak melihat jelas wajah orang dewasa. Kedua, “luk” orang dewasa menutup wajah dengan kedua tangannya.

BACA JUGA  Profesi Penulis Akan Sirna, Ini Alasannya

Ketiga, “ba” orang dewasa memberi kejutan dengan menghadirkan wajahnya lagi. Artinya, ci merupakan tahap pengenalan karakter dan masalah awal, luk ialah perkembangan masalah dan ketegangan dan ba merupakan klimaks dan resolusi (penyelesaian konflik). Berikut penjelasan detailnya.

Pertama, bagian ci atau pembuka cerita: Tentukan tokoh dalam ceritamu. Bagaimana tokoh tersebut dimunculkan? Bagaimana tokoh tersebut terlibat dalam suatu persoalan? Dari ide cerita yang disebutkan diatas dapat diambil contoh sebagai berikut: Adegan seorang ayah yang mengadakan open house di rumah barunya di sebuah kota.

Ia berharap anaknya kembali tertawa lagi begitu bermain dengan anak-anak di desa tersebut. Setelah lebih dari dua kali pindah kota, tak satu pun tempat yang bisa menyembuhkan penyakit putrinya.

Kedua, bagian luk atau tengah cerita: Di sini pengarang menentukan bagaimana ketegangan dalam cerita bisa meningkat? Apa saja informasi atau data yang diungkapkan? Adakah rahasia yang dibuka di akhir cerita? Perkembangan dari contoh ide di atas yaitu: Tak berbeda dari kota-kota sebelumnya. Gadis tersebut mendapat olokan yang serupa, gila. Ironisnya lagi ia dilempari batu dan anak-anak desa merekam aksinya yang aneh dengan ponsel mereka.

Ketegangan semakin bertambah seiring informasi atau rahasia yang perlahan terbuka.
Ketiga, bagian ba atau resolusi. Bagaimanakah permasalahan dalam cerita terselesaikan? Misalnya: Sang ayah akhirnya menyerah dan berniat untuk pindah kota. Sebelum pergi, ia melihat seorang badut yang dilempari batu oleh penduduk desa. Siapa sangka hal tersebut membuat putrinya tertawa untuk kali pertama. Lalu, badut tersebut mengajak keduanya pindah ke desa yang ditinggalnya yang ternyata penghuninya kebanyakan berprofesi sebagai badut.

Setelah itu, coba pikirkan dan renungkan ide apakah yang sedang terlintas di benakmu. Tulislah di kertas dan buatlah struktur kerangka dengan metode cilukba seperti contoh di atas. Teknik tersebut juga dapat digunakan dalam mengembangkan gagasan dalam sebuah tulisan. Mahasiswa, dosen, atau siapapun terlebih penulis pemula dapat dengan mudah menerapkannya.

Jadi, pekerjaan apapun terlebih menulis cerita adalah pekerjaan yang mudah. Jika dirasa sulit berarti kita perlu menemukan metode yang tepat. Ya, menulis semudah dan seseru bermain cilukba. Yuk, mulai menulis.

Marisa Rahmashifa
Marisa Rahmashifa
Mahasiswi Jurusan Sastra Inggris berdomisili Malang

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru