Harakatuna.com. Jakarta – Di usia ke-76 tahun Badan Intelijen Negara (BIN), Ketua MPR RI sekaligus penerima Brevet dan Warga Kehormatan BIN Bambang Soesatyo turut bangga. Selain menjaga kedaulatan bangsa melalui tugas dan fungsinya di bidang intelijen, di bawah kepemimpinan Jenderal Budi Gunawan, BIN juga menjadi kekuatan Indonesia mempercepat vaksinasi COVID-19 ke berbagai lapisan kalangan masyarakat.
“Tidak hanya itu, dalam menghadapi pandemi COVID-19, BIN juga bergerak cepat menyiapkan mobile lab, intelijen medik, rapid test, desinfektan, hingga menyumbang pusat-pusat kesehatan rujukan, terutama di daerah yang menjadi epicentrum penyebaran virus COVID-19. Sehingga mempercepat herd immunity bangsa dalam melawan serangan virus COVID-19,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (8/5/2022).
Bamsoet menjelaskan, Jenderal Budi Gunawan turut berperan besar dalam menciptakan stabilitas politik Indonesia. Suhu dan tensi politik tidak pernah sampai panas dan mengganggu kondusifitas pembangunan Indonesia diantaranya pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara) di Kalimantan Timur yang tetap bisa berjalan lancar.
“Memasuki era new normal pasca pandemi COVID-19, serta melihat perkembangan geopolitik dunia akibat perang Rusia – Ukraina, sekaligus berbagai kondisi tatanan dunia yang semakin berkembang pesat akibat kemajuan teknologi informasi, membuat BIN juga harus bekerja extra keras,”jelasnya.
Pihaknya juga menegaskan kerja keras BIN dalam mengani kasus terorisme, radikalisme, konflik perbatasan, separatisme, maupun konflik horizontal, vertikal, dan diagonal, ancaman terbesar bangsa Indonesia juga terdapat di spionase, subversi dan sabotase yang ditengarai terjadi karena intervensi asing. Karenanya SDM intelijen harus kuat, dengan mengedepankan asas profesional, kerahasiaan, kompartementasi, koordinatif, dan integratif.
Menambahkan, Bamsoet menyebut tegak berdirinya Indonesia hingga saat ini, tidak lain juga karena peran para intelijen Indonesia yang telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan sangat baik. Sebab sumber daya manusia yang berada di dunia intelijen bukanlah orang sembarangan.
“Di usia BIN yang ke-76 tahun, saya salut dan angkat topi kepada para taruna-taruni dan para perwira intelijen yang telah memilih jalan sunyi. Jalan sunyi tersebut, seorang intelijen jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang tidak akan dicari, jika mati tidak ada yang mengakui,” pungkas Bamsoet.