Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Kudus – Generasi milenial di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dinilai bisa menangkal radikalisme kanan maupun kiri lebih baik. Termasuk kemungkinan masuknya paham yang disebarkan Khilafatul Muslimin. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan yang mereka miliki soal agama dan lainnya sudah lebih banyak, sehingga tidak mudah terpengaruh.
”Termasuk salah satunya ya paham Khilafatul Muslimin ini. Kami rasa generasi muda di Kudus ini generasi unggul, sehingga tentunya bisa memilah mana yang baik dan mana yang tidak,” kata Ketua Komisi D DPRD Kudus Ali Ikhsan, Rabu (22/6/2022).
Walau demikian, dia meminta pemerintah daerah untuk tidak lengah dan terus memupukkan paham nasionalisme kepada masyarakat. Harapannya ketika itu diperkuat, maka paham radikalisme akan mental dengan sendirinya.
”Kami rasa Pemkab Kudus juga telah melakukan ini, namun sebaiknya memang perlu terus dilakukan lagi, semoga Kudus ini aman-aman saja,” ujarnya.
Ikhsan pun ikut berpesan kepada masyarakat utamanya generasi muda agar tidak sembarang mengikuti organisasi-organisasi yang ada. ”Aktif di organisasi seperti organisasi kemasyarakatan, organisasi pelajar, maupun mahasiswa itu baik. Cuma perlu dilakukan pemilahan kembali ketika ingin mengikutinya,” pungkas Ikhsan.
Dandim 0722/Kudus Letkol Kav Indarto menyampaikan, ada satu anggota Khilafatul Muslimin yang terindikasi berasal dari Kabupaten Kudus. Dia salah satu orang yang cukup gencar melakukan aktivitas perekrutan.
Walau begitu, Indarto yakin sejauh pengamatan dan penelusuran pihak Kodim 0722/Kudus untuk paham ajaran dari organisasi tersebut belum ditemukan di Kudus.
”Masyarakat Kudus kami yakin tinggi ilmu agamanya sehingga tidak mudah terpengaruh,” ujarnya. Kodim 0722 Kudus memastikan akan terus berupaya melakukan pencegahan masuknya radikalisme ke Kudus.
