Harakatuna.com – Berdasarkan pengamatan para cerdik cendekia, hal yang paling banyak dikeluhkan manusia dalam hidupnya adalah masalah rezeki. Hampir setiap manusia, pernah menganggap rezeki adalah problem yang harus dimintakan jalan keluarnya baik itu melalui berdoa maupun bekerja. Memanglah hal yang teramat wajar jika terkadang manusia mengeluh dan merasa rezekinya sempit sementara kebutuhannya semakin meningkat. Bagi yang merasa sempit rezekinya maka perbanyaklah membaca istighfar.
Dalam Al-Quran, Allah menyebutkan secara eksplisit bahwa istighfar bisa mendatangkan rezeki yang berlimpah.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًاوَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا
Artinya: ”Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).
Dalam ayat ini teramat jelas, bahwa Allah memerintahkan umat Islam untuk banyak beristighfar niscaya Allah akan memperbanyak rezeki, mengadakan kebun-kebun dan menurunkan hujan. Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya (18/302) menjelaskan bahwa istighfar adalah solusi dari segala kesempitan dan permasalahan hidup termasuk sempitnya rezeki.
وقال ابن صبيح : شكا رجل إلى الحسن الجدوبة فقال له : استغفر الله. وشكا آخر إليه الفقر فقال له : استغفر الله. وقال له آخر. ادع الله أن يرزقني ولدا ؛ فقال له : استغفر الله. وشكا إليه آخر جفاف بستانه ؛ فقال له : استغفر الله. فقلنا له في ذلك ؟ فقال : ما قلت من عندي شيئا ؛ إن الله تعالى يقول في سورة “نوح” : {اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَاراً. مِّدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا
Artinya: “Berkata Ibnu Shabih “Ada seorang laki-laki mengadu kepada al-Hasan al-Bashri tentang kegersangan bumi, maka beliau berkata kepadanya: “Ber-istighfar-lah kepada Allah”. Kemudian datang orang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan, maka beliau berkata kepadanya: “Ber-istighfar-lah kepada Allah! Dan orang lain berkata kepadanya, Doakanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!, maka beliau mengatakan kepadanya: “Ber-istighfar-lah kepada Allah”.
Dan yang lain lagi mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya, maka beliau mengatakan (pula) kepadanya: “Ber-istighfar-lah kepada Allah!” Maka kami menanyakan tentang jawaban tersebut kepadanya. Kemudian al-Hasan al-Bashri menjawab: “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam Surat Nuh. (“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (QS: Nuh: 10-12)
Bahkan dalam hadisnya, Nabi Muhammad menyatakan orang yang senantiasa membaca istighfar senantiasa diturunkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هُمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya: “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menimpanya, dan jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya serta Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR: Abu Daud)
Dari sini menjadi teramat terang, bagi orang yang merasa sempit rezekinya atau ingin dimudahkan jalan keluar dari setiap permasalahannya maka perbanyaklah membaca istighfar. Wallahu A’lam Bishowab.