29.7 C
Jakarta
Array

Menyulut Api Panas di Tengah Kerukunan

Artikel Trending

Menyulut Api Panas di Tengah Kerukunan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Menyulut Api Panas di Tengah Kerukunan

Suatu hari, seorang lelaki Yahudi berjalan di hadapan orang penting dari kalangan kabilah Aus dan Khazraj. Yahudi—yang lewat tadi—tak senang melihat kerukunan, kesatuan dan keakraban di antara mereka. Maka ia pun mengutus orang kepercayaannya untuk memecah belah.

Utusan itu pun ditugaskan untuk merapat ke tengah-tengah dan duduk bersama mereka, seraya mengingatkan pada mereka, peristiwa masa lalu seperti: peperangan Bi’as. Lelaki, utusan seorang Yahudi ini berhasil menyulut api di tengah indahnya persahabatan.

Kedua kabilah menjadi panas dan bangkitlah amarah mereka. Satu sama lain, menyebut-nyebut semboyan-semboyan berupada sindiran, mengangkat senjata, bahkan mengajukan tantangan perang (seperti dulu).

Ketika berita ini sampai pada Nabi Muhammad SAW, maka beliau segera beranjak mendatangi dan mencoba meredam serta melerai, seraya berkata: “abida’wa al-Jahiliyyati wa ana baina adzhurikum?” atau “Apakah kalian menyerukan seruan jahiliah, sedangkan aku ada di antara kalian?.”

Beberapa saat kemudian, Nabi pun membaca ayat al-Qur’an, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk” (Qs. Ali Imran [3]: 103).

Kisah yang terdapat dalam kitab tafsir Ibnu Katsir tersebut menjadi pegangan kita untuk tidak mudah tersulut api permusuhan. Perbedaan adalah rahmat, sedangkan perkelahian dan permusuhan adalah “azab”.

Maka, satu-satunya jalan, agar terhindar dari racun dengki orang kafir yang tak pernah padam sampai hari kiamat ini, untuk selalu dekat dengan al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad.

Islam hadir untuk menjadi penenang segala jiwa yang gersang, pemadam api kebakaran yang ada di dalam jiwa orang-orang yang dengki, menjadi pelembut bagi orang-orang yang hati keras dan menjadi peredam di antara kelompok orang-orang yang tercerai berai. Maka, jadilah pemersatu dan jangan pemecah belah. Wallahu a’lam

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru