Bismillâhirrahmânirrahîm, demikian cara membaca basmalah –sebuah istilah sebagai singkatan dalam bahasa Arab semisal hamdalah singkatan dari alhamdulillah-. Selain basmalah ada juga istilah yang mewakili bismillâhirrahmânirrahîm yakni tasmiyyah. Keduanya –basmalah dan tasmiyyah– merupakan bentuk kata benda abstrak (mashdar) yang sama-sama berarti membaca bismillâhirrahmânirrahîm. Sementara di Indonesia singkatan itu lebih dikenal dengan ungkapan bismillah. Selanjutnya akan menggunakan istilah bismillah.
Pada dasarnya bismillah berasal dari penggalan ayat dalam QS al-Naml [27]: 30, ungkapan seorang perempuan –yang konon seorang ratu bernama Bilqis atau Balqis- ketika menceritakan sebuah kitab (baca: tulisan) yang ia terima dari Nabi Sulaiman saw. Tulisan tersebut dimulai dengan Bismillâhirrahmânirrahîm:
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
Sejumlah riwayat yang menyatakan bahwa dahulu sebelum turun QS al-Naml [27]: 30 Nabi Besar Muhammad saw tidak menulis bismillah, namun hanya menulis bismika Allâhumma. Saat turun QS al-Isra’ [17]: 110, tulisan beliau saw berubah menjadi Bismillâhirrahmân. Baru setelah turun QS al-Naml [27]: 30, Rasulullah saw menulis bismillah secara sempurna, bismillâhirrahmânirrahîm. Dari sini para ulama sepakat boleh mengawali sebuah tulisan dengan bismillah.
Baca: Bekal Perjalanan Musafir (5)
Baca: Era Milenial, Santri Dilarang Buta Literasi
Bahkan jika dirujuk pada hadis lainnya yang diriwayatkan dalam Sahih Muslim -dari Jabir bin Abdillah ra yang menganjurkan untuk memulai apapun dengan kalimat yang dijadikan oleh Allah swt sebagai pembuka yakni bismillah-, maka bismillah menjadi pembuka semua tindakan, pembicaraan, tulisan dsb. Apalagi sudah maklum kiranya dalam rangka memperkuat bentuk hubungan diplomatik, Nabi Muhammad saw mengawali tulisan suratnya kepada raja-raja dengan bismillah. Anjuran memulai segala sesuatu dengan bismillah juga dikuatkan lagi dengan beberapa ayat yaitu QS al-Anʻam [6]: 118 dan QS Hud [11]: 41.
Bismillah terdiri dari 19 huruf yang sama dengan jumlah para malaikat yang ditugaskan di neraka, sebagaimana disebutkan bilangan 19 dalam firman-Nya QS al-Muddatstsir [74]: 30. Dalam setiap tindakan, mereka selalu mengucap bismillah hingga akhirnya bismillah menjadi sumber kekuatan mereka.
Selanjutnya yang unik dari bismillah بسم الله adalah tulisan Arabnya tanpa huruf alif pada redaksi اسم. Padahal pada tulisan باسم ربك menggunakan huruf alif. Sebab اسم yang berarti ‘nama’terdiri tiga huru; alif (hamzah washl), sîn, dan mîm. Menurut pemerhati bahasa Arab, penghilangan alif dalam bismillah sudah menjadi umumnya (baca: baku) penulisan bismillah. Oleh karenanya ujung huruf bâ’ ditulis lebih tinggi dibanding bâ’ pada umumnya, sebagai pengganti alif yang dibuang. Dan memang tulisan bismillah demikian adanya sejak zaman para sahabat sebagaimana tulisan rasm utsmânî yang menjadi tulisan baku al-Quran. []