32.1 C
Jakarta

Menyelami Kemurahan Allah Swt

Artikel Trending

Menyelami Kemurahan Allah Swt
image_pdfDownload PDF

Bagi setiap Muslim meyakini kesempurnaan sifat-sifat-Nya adalah hal yang mutlak. Tidak bisa ditawar-tawar lagi. Namun sayangnya tidak semua insan Muslim mau untuk merenungi sifat-sifat-Nya secara mendalam. Hanya tahu ke-Maha-an-Nya tanpa adanya penghayatan. Penghayatan ini merupakan pijakan awal untuk menjadi hamba-Nya yang taat. Hal itu nampak ketika seorang hamba berakhlak dengan akhlak-Nya.

Salah satu keluhuran sifat Allah swt adalah kemurahan-Nya yang melebihi luasnya samudera. Di antara bukti bernas adalah hadis qudsi yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah saw meriwayatkannya dari Allah swt;

عن ابن عباس رضي الله عنهما عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم فيما يرويه عن ربه تبارك وتعالى قال ((إٍِنَّ اللهَ كَتَبَ الحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذٰلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً)) رواه البخاري ومسلم

Sungguh Allah swt mencatat amal kebaikan dan keburukan. Lalu menjelaskan perinciannya. Orang yang berencana amal baik namun dibatalkan, maka Allah swt akan mencatatnya sebagai kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika rencana amal baik tersebut terlaksanakan maka Allah swt mencatatnya di sisi-Nya sepuluh kebaikan hingga 700 kali lipat hingga lebih banyak lagi. Apabila seseorang merencanakan amal buruk namun batal terlaksana maka Allah swt mencatatnya kebaikan sempurna di sisi-Nya. Sebaliknya, rencana amal buruk tersebut terlaksana maka Allah swt mencatatnya satu keburukan. HR. Bukhari dan Muslim.          

Menarik melihat komentar al-Nawawi terhadap hadis di atas. Komentarnya mengupas sandi-sandi kunci luasnya kemurahan dan dalamnya kelembutan Allah swt. Mulai redaksi ʻindahu (di sisi-Nya) yang mengisyaratkan perhatian penuh Allah swt kepada kebaikan hamba-Nya. Disusul lagi dengan redaksi kâmilah (ganjaran sempurna) yang menekankan amal baik pasti diganjar secara sempurna. Penekanan kesempurnaan ganjaran baik ini pun juga berlaku saat pembatalan rencana amal buruk. Coba kita bandingkan dengan kondisi sebaliknya. Saat terlaksananya rencana amal buruk, Allah swt tidak menyandingkan ganjaran buruk dengan kâmilah (sempurna) akan tetapi menyertainya dengan wâhidah (satu ganjaran buruk). Tentu bilangan satu ini mengisyaratkan satu amal buruk hanya dibalas sedikit saja. Sebab bilangan satu merupakan bilangan nilai terendah.

Kemurahan Allah swt sangat nampak sekali dalam hadis qudsi di atas. Patut kita renungi bagaimana Allah swt tidak memberlakukan balasam sama dan seimbang antara amal baik dan buruk saat dilaksanakan. Bahkan rencana amal baik dan amal buruk pun balasannya sama ketika dibatalkan yaitu kebaikan yang sempurna. Tentu dari sini sudah seharusnya kita sebagai hamba-Nya untuk mentaati segala perintah-Nya dan menghidari segala larangan-Nya. Sebab samudera kemurahan-Nya lebih luas dari kepatuhan kita. serta lautan kelembutan-Nya lebih dalam dari kedurhakaan kita. [Ali Fitriana]

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru