32.9 C
Jakarta

Menyambut Hari Lahir Pancasila, Apa Istimewanya?

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanMenyambut Hari Lahir Pancasila, Apa Istimewanya?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Indonesia merupakan negara yang dibangun di bawah nilai-nilai kebangsaan (nasionalisme) dan ketuhanan (religiusitas). Kedua prinsip ini harus dipahami dan dipegang erat oleh siapapun yang mengaku sebagai bangsa Indonesia. Indonesia berbeda dengan negara-negara lain, baik negara itu terlalu agamis yang gemar kampanye khilafah maupun negara sekuler yang menolak agama ikut berperan dalam sebuah negara.

Dua prinsip dasar (nasionalisme dan religiusitas) merupakan sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Kedua prinsip ini menjadi bagian dari jiwa Indonesia itu sendiri. Maka, sangat dipertanyakan jika ada seseorang yang hidup di Indonesia tetapi menolak nasionalisme, apalagi sampai mengkafirkan Pancasila. Sikap orang semacam itu justru menjadi benalu yang harus dilawan. Karena, satu-satunya cara menyelamatkan negara ini dengan melawannya.

Prinsip Nasionalisme dan religiusitas dapat ditemukan dalam tubuh Pancasila sebagai asas Negara Indonesia. Dalam sejarahnya, Pancasila pertama kali dikemukakan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945. Saat itu, Bung Karno menyampaikannya dalam rangkaian sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam pidatonya, ada lima konsep dasar negara yang dikatakan Bung Karno, yaitu kebangsaan, internasionalisme, permusyawaratan, kesejahteraan, dan ketuhanan. Lima konsep dasar negara itu kemudian dirangkum dalam nama Panca Sila, atas petunjuk seorang ahli bahasa. Kata Pancasila diambil dari bahasa sansekerta, di mana Panca berarti lima dan Sila yang berarti dasar atau asas.

Perjuangan Bung Karno dalam membangun Pancasila termasuk jihad yang sangat mulia untuk menjaga Indonesia dari paham-paham yang bermaksud menghancurkan negara ini. Oleh sebab itu, perjuangan Bung Karno ini harus mendapat apresiasi dari bangsa ini. Paling tidak perjuangan Bung Karno itu dikenang dengan dilaksanakannya Peringatan Hari Lahir Pancasila. Karena, dengan cara itulah bangsa ini akan mengenal nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan lebih dari itu mereka dapat mengingat perjuangan Bung Karno itu.

BACA JUGA  Memaknai Mudik pada Tahun Ini

Akan tetapi, tidak mudah untuk melakukan perayaan Hari Lahir Pancasila. Sebab, dalam sejarahnya Hari Lahir Pancasila mulanya tidak diperingati rutin pada era Orde Baru (Harian Kompas, 10 Mei 1987). Sebab, pemerintah saat itu lebih memberi perhatian pada Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober. Bahkan, 1 Juni belum diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, melainkan hanya peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945 dan bukan menjadi hari nasional. Usulan Hari Lahir Pancasila sebagai hari nasional pertama kali diusulkan pada kepemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kemudian, penetapannya sebagai hari nasional baru terwujud mutakhir ini melalui Keppres Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Keputusan Presiden tentang Hari Lahir Pancasila, pertama: menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, kedua: tanggal 1 Juni merupakan hari libur nasional, demikian bunyi diktum pertama dan kedua Keppres tersebut. Setahun kemudian, 1 Juni sebagai hari libur nasional baru diterapkan.

Sebagai penutup, memang sekarang masih belum memasuki bulan Juni, tapi sudah hampir, tinggal menghitung hari. Oleh sebab itu, perlu peringatan Hari Lahir Pancasila mulai diinformasikan, agar bangsa ini bersiap menyambutnya. Hal ini harus dijaga dengan menjadikan Peringatan Hari Lahir Pancasila itu sebagai acara rutin saban tahun karena dengan peringatan ini akan mengingatkan bangsa Indonesia akan perjuangan Bung Karno disertai dapat memahami dengan benar prinsip kebangsaan dan ketuhanan yang terkandung dalam Pancasila.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru