Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com – Skill menulis memang bisa dikatakan susah gampang. Menurut saya, apabila tidak banyak pembendaharaan kata, maka akan sulit untuk menulis. Menulis juga perlu merangkai kata-kata agar menjadi rapi dan terikat satu sama lain. Sehingga pembaca yang membaca tulisan tidak bingung. Belum lagi, kata-kata harus sesuai dengan KBBI pastinya.
Sehingga sebenarnya menulis itu juga perlu belajar. Arti “menulis” di sini yakni menulis bukan sekedar menulis kalimat-kalimat yang pendek atau pun sederhana. Tetapi lebih luas lagi, misalnya untuk keperluan membuat laporan, tugas-tugas sekolah, maupun skipsi yang pastinya memerlukan kemampuan menulis yang baik.
Sehingga kemampuan menulis itu seharusnya sudah diasah sejak masih bangku sekolah. Hal ini supaya siswa-siswi sudah terbiasa mengungkapkan kata-kata dan menyusunnya menjadi rangkaian kalimat. Kemampuan menulis ini kualitas kesulitannya semakin meningkat. Misalnya saja anak SD, rangkaian kalimatnya masih sederhana.
Semakin meningkat ketika SMP, kalimat dan kosa kata yang ditulis semakin banyak. Hingga seterusnya sampai di bangku kuliah nantinya, tulisan sudah bisa menjadi sebuah tulisan yang berkualitas.
Bukan mudah memang mengasah kemampuan menulis. Tetapi menulis itu harus tetap dilatih. Menulis itu juga bukan untuk tugas sekolah ataupun laporan-laporan penting. Tetapi, menulis lebih dari sekedar itu bagi yang memang hobi menulis. Sedikit bingung juga kalau ditanya menulis itu hobi atau bakat.
Tetapi yang pasti menurut saya jika itu hobi pasti akan terus meningkat kemampuannya karena kuantitas yang tinggi. Misalnya seorang anak yang hobi bermain sepak bola. Kemampuanny itu akan meningkat karena itu menjadi hobinya. Sedangkan bakat mungkin saja sudah sejak ada kemampuannya ketika masih kecil, tetapi kembali lagi harus dilatih.
Begitu pula menulis. Mau menulis itu hobi atau bakat, jika memang ingin pandai menulis menjadi sebuah tulisan yang bagus, perlu latihan yang sering. Lalu, bagaimana caranya? Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengasah kemampuan menulis:
1. Banyak Membaca
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, menulis itu perlu banyak kosakata. Kosa kata tak hanya didapat dari percakapan sehari-hari saja. Kosakata juga bisa didapat melalui membaca. Melalui membaca juga didapat bagaimana cara penyusunan kalimat yang baik. Bahkan untuk karya tulis seperti cerpen dan puisi bisa menambah kumpulan diksi indah.
2. Membuat Jadwal Menulis
Ini cara yang penting apalagi jika memang benar-benar ingin pandai menulis. Karena melalui jadwal itu nantinya latihan menulis bisa terlaksana. Adakalanya jadwal memang tidak ampuh untuk menghilangkan rasa malas. Tetapi, jika rasa malas untuk melatih menulis itu muncul, tanyakan lagi apakah memang serius ingin belajar menulis. Dan coba lihat lagi, apa tujuan menulis. Mungkin aja itu bisa memotivasi agar semangat menulis.
3. Menulis dengan Hati
Bukankah menulis memerlukan pena, kertas, ataupun aplikasi untuk mengetik? Ya memang benar. Tetapi kenapa menulis harus dengan hati? Karena jika hati saja malas dan tidak senang dengan menulis, hal itu akan membuat susah. Lantaran tak ada kemauan untuk menulis dari diri sendiri.
4. Mencoba Mengirimkan Tulisan
Jadi tantangan sendiri ketika berani mencoba mengirimkan tulisan. Hal itu bisa dilakukan untuk melihat sejauh mana kemampuan menulis. Mengirimkan tulisan bisa ke media massa yang menerima karya tulisan dari masyarakat umum. Bisa juga mengikuti lomba-lomba menulis.
Banyak lomba-lomba menulis yang bisa diikuti karena sekarang banyaknya lomba menulis diselenggarakan. Dari mulai menulis essay, puisi, cerpen, artikel hingga lomba menuli blog. Cukup disesuaikan dengan kemampuan dan minat masing-masing.
5. Menulis Karena Bahagia, Bukan Terpaksa
Menulis adalah kebahagiaan bagi yang suka menulis. Kalau merasa bahwa terpaksa menulis, maka cobalah untuk tahu apa manfaat dari menulis. Banyak manfaat dari menulis yang kembali lagi sesuai dengan apa tujuan menulis.
Demikian berbagai cara untuk melatih kemampuan menulis. Untuk menghasilkan tulisan yang baik dan bagus, memang perlu banyak latihan terus menerus. Proses belajar menulis itu mungkin saja akan mengalami kejenuhan, akan tetapi, perlahan menulis akan menjadi suatu hal yang mudah jika terus mengasahnya.
