29 C
Jakarta
spot_img

Menteri Agama Ajak Umat Teladani Kepemimpinan Rasulullah SAW dalam Merawat Toleransi dan Perdamaian

Artikel Trending

AkhbarDaerahMenteri Agama Ajak Umat Teladani Kepemimpinan Rasulullah SAW dalam Merawat Toleransi dan...
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bone – Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyampaikan pesan penting tentang toleransi dan harmoni dalam khutbah Jumat yang berlangsung di Masjid Al Markaz Al Maarif, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Jumat (10/1/2025). Dalam khutbah tersebut, Menag mengajak umat untuk meneladani kepemimpinan Rasulullah SAW yang mampu merangkul keberagaman dan menjaga perdamaian di tengah perbedaan.

Pesan Menag ini mengingatkan umat akan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama. Menurutnya, Islam mengajarkan bahwa setiap individu harus memiliki rasa saling menghormati, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda. Ada sebuah kisah yang patut kita teladani, di mana 60 orang tokoh dari agama lain yang dipimpin oleh seorang Kristen dari Kota Najran datang ke Masjid Nabawi, ujarnya.

Tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang agama, seperti Nasrani, Yahudi, dan lainnya, datang untuk berdialog dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW menyambut mereka dengan penuh ramah tamah dan memberikan perhatian tanpa memandang perbedaan agama mereka.

Nabi bahkan memberikan makanan dan minuman kepada tamu-tamu tersebut tanpa melihat latar belakang agamanya, lanjut Menag. Kisah tersebut menunjukkan betapa Nabi Muhammad SAW memperlihatkan kebaikan Islam terhadap kelompok minoritas. Islam,sebagai agama yang rahmatan lil alamin, mengajarkan umatnya untuk saling menghargai dan menjaga perdamaian.

Menurut Menag, Nabi Muhammad SAW memberikan teladan nyata bahwa hidup berdampingan dengan perbedaan adalah suatu hal yang dapat dicapai dengan sikap saling menghormati dan peduli. Selanjutnya, Menag menekankan pentingnya peran masjid dalam kehidupan sosial.

Pada masa Nabi, Masjid Nabawi bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan. Masjid adalah tempat yang mempersatukan semua elemen masyarakat, ujar Menag. Masjid, kata Menag, harus menjadi pusat harmoni, tempat berkumpulnya ide-ide untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan.

Menag juga mengapresiasi keberadaan Masjid Al Markaz Al Maarif di Kabupaten Bone, yang dianggapnya sebagai simbol persatuan di tengah masyarakat. Menurutnya, masjid ini menjadi saksi indahnya keberagaman agama, etnis, dan budaya yang hidup berdampingan dengan harmonis di Kabupaten Bone.

BACA JUGA  GP Ansor Jember Bersinergi dengan Pemerintah untuk Tangkal Radikalisme

Alhamdulillah, masjid ini menjadi saksi indahnya lukisan Allah yang terwujud di tengah masyarakat. Kita melihat harmoni yang luar biasa meskipun terdapat perbedaan.

Keberagaman di Bone ini justru menjadi kekuatan yang harus dijaga, ujar Menag dengan penuh rasa syukur. Menurut Menag, keberagaman yang ada di Kabupaten Bone adalah anugerah yang harus disyukuri dan dirawat.

Masjid, sebagai pusat peradaban, berperan penting dalam menjaga keharmonisan sosial dan memperkuat ikatan persatuan antar umat. Dalam konteks ini, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan antar umat.

Pada kesempatan tersebut, Menag juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dan merawat toleransi. Hal ini menurutnya dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang mempererat hubungan antar agama dan suku bangsa. “Mari kita jadikan masjid sebagai tempat untuk memperkokoh ikatan persaudaraan dan membangun masyarakat yang rukun”, tegas Menag.

Setelah melaksanakan salat Jumat, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Ikrar Bone Rukun. Ikrar ini merupakan komitmen bersama seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bone untuk terus menjaga toleransi dan perdamaian di daerah tersebut.Ikrar ini menjadi simbol dari semangat persatuan dan kesatuan yang mengedepankan prinsip keberagaman.

Penandatanganan Ikrar Bone Rukun merupakan langkah positif dalam menciptakan kehidupan yang harmonis di Kabupaten Bone. Dengan adanya ikrar ini, diharapkan masyarakat dapat terus mempererat hubungan antar sesama dan menjaga nilai-nilai kebersamaan yang telah terjalin dengan baik.

Menag mengapresiasi langkah tersebut dan berharap bahwa komitmen untuk merawat perdamaian ini dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Menurutnya, menjaga perdamaian dan toleransi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab setiap individu dalam masyarakat.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru