30.1 C
Jakarta

Menkopolhukam Minta Petinggi Polri Dalami Kasus Baku Tembak di Kediaman Ferdy Sambo

Artikel Trending

AkhbarNasionalMenkopolhukam Minta Petinggi Polri Dalami Kasus Baku Tembak di Kediaman Ferdy Sambo
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilau insiden baku tembak antarpolisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sarat kejanggalan.

Mahfud MD menyampaikan analisisnya melalui akunnya di Instagram, Rabu (13/7). Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tersebut menganggap Polri tidak memberikan penjelasan yang jelas soal peristiwa yang terjadi pada Jumat (8/7) itu.

“Kasus itu memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul pada penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” ujar Mahfud.

Oleh karena itu, Mahfud meminta Sekretaris Kompolnas Irjen (Purn) Benny J. Mamoto bergerak mencari info soal penanganan kasus tersebut.

“Saya sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J. Mamoto untuk aktif menelisik kasus ini guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang,” tutur eks ketua Mahkamah Konstitusi itu.

BACA JUGA  Cegah Radikalisme, BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

Insiden berdarah di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo menjadi sorotan luas. Mabes Polri baru merilis kasus itu pada Senin (11/7).

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan insiden baku tembak itu melibatkan Bharada E dan Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat.

Ramadhan mengatakan penembakan itu bermula ketika Brigadir J memasuki kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Menurut polisi, J melecehkan istri Irjen Ferdy, Putri Candrawathi, yang sedang beristirahat.

“Lalu, Brigadir J menodongkan pistol ke kepala istri Kadiv Propam,” kata Ramadhan.

Konon Putri langsung berteriak minta tolong. “Akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan keluar dari kamar,” tutur Ramadhan.

Syahdan, Bharada E yang sedang berada di rumah tersebut langsung mendatangi kamar Irjen Ferdy Sambo dan bertemu dengan Brigadir J.

Saat itu, Bharada E bertanya kepada Brigadir J mengenai peristiwa yang terjadi. Bukannya menjawab, Brigadir J malah menembak Bharada E.

“Akibat tembakan itu, terjadilah saling tembak dan menyebabkan Brigadir J meninggal dunia,” kata mantan Kapolres Palu tersebut.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru