25.7 C
Jakarta

Menilik Shift: Gerakan Hijrah yang Digandrungi Anak Muda

Artikel Trending

KhazanahTelaahMenilik Shift: Gerakan Hijrah yang Digandrungi Anak Muda
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com- Menariknya, orang-orang seperti Hanan Attaki tidak langsung menyinggung bahwa NKRI haram, atau Indonesia butuh khilafah ataupun gerakan khilafah sejenis seperti ustaz Felix Siauw yang pernah ramai beberapa waktu silam. Justru, dalam sebuah postingan instagram tahun 2019 di akun pribadinya, ketika ramai tentang ustaz-ustaz yang menolak menyanyikan lagu Indonesia raya, postingan Hanan Attaki mensinyalir sebuah anggapan bahwa dirinya pro NKRI, cinta kepada bangsa dan negeri. Meskipun demikian, foto yang terpampang dalam postingan itu adalah fotonya bersama ustaz-ustaz pendakwah hijrah yang lain seperti: Felix Siauw, Salim A. Fillah, Abdul Somad, Adi Hidayat, Luqmanul Hakim. Sampai disini, bukankah kita memahami bagaiman circle pendakwah yang dimiliki oleh Hanan Attaqi?

Postingan beberapa tahun silam tersebut memantik saya untuk menelisik lebih jauh gerakan dakwah yang dilakukan. Hanan Attaki sangat pandai untuk berdakwah kekinian untuk mengajak anak muda dari berbagai kalangan. Mereka bukan berasal dari kalangan muslim yang hidupnya baik-baik saja. Justru, mereka datang dari kehidupan masa lalu yang kurang baik, atau kehidupan yang tidak bersinggungan langsung dengan lingkaran keagaman.

Melalui Shift Pemuda Hijrah, gerakan dakwah yang didirikan pada tahun 2015, dengan kajian-kajian Islam di Bandung yang dimulai sejak tahun 2008 silam, Hanan Attaki berhasil mengambil hati para anak muda di Bandung melalui Kerjasama dengan berbagai komunitas yang tidak ada kaitannya dengan keagamaan, seperti: komunitas BMX, geng Motor Brigez, dan komunitas lainnya. Ruang perjumpaan yang meneduhkan, setelah orang-orang urban itu haus agama, menjadi gerakan dakwah ini digandrungi oleh anak muda. Berpusat di Bandung, gerakan dakwah ini tidak hanya dilakukan di masjid-masjid saja. Gerakan dakwah juga dilakukan secara digital, dan mendapatkan respon baik dari pengguna media sosial, seperti Instagram, facebook dan youtube, serta berhasil membuat trend keagamaan baru.

Hijrah dan Tren Keagamaan Kekinian pada Anak Muda

Mengapa kata hijrah digandrungi muslim masa kini, yang sedang mencoba untuk memperbaiki diri dengan latar belakang kehidupan masa lalu menuju kehidupan masa depan? Pertanyaan semacam ini membuat kita semakin mencari tahu bagaimana pola keagamaan yang dimiliki oleh anak muda.

Otoritas keagamaan yang dimiliki oleh pendakwah-pendakwah ruang digital ini menjadi sumber otoritas baru, dengan melihat trend keagamaan di media sosial meningkat. Pengajian yang biasa dilakukan di pertemuan langsung, mengaji dan belajar agama secara langsung, digantikan oleh ruang digital yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bukankah ini sangat fleksibel bukan? Kalau kita melihat akun instagram shiftmedia, yang dikomandoi oleh Hanan Attaki, saat ini followersnya berjumlah 1,8 juta. Jumlah yang sangat fantastis dengan basis organisasi yang kuat.

BACA JUGA  Generasi Khilafah Adalah Perusak Bangsa

Melalui shift media, pembaca akan diajak untuk membaca artikel keislaman, menonton video ceramah yang disampaikan oleh Hanan Attaki, dan informasi terkini berkenaan dengan isu-isu keislaman yang sedang ramai. Secara aplikatif, Shift Pemuda Hijrah memanfaatkan secara komprehensif media internet sebagai public domain dalam menyampaikan risalah Islam. Artinya, dakwah virtual dianggap sebagai metode utama untuk mengajak orang-orang berhijrah.

Aktivitas dakwah yang terus menerus dilakukan secara masif, baik di media online ataupun kajian tatap muka, tidak hanya memperoleh penerimaan positif dari anak muda itu sendiri. Akan tetapi juga menguatkan motivasi keislaman, sekaligus sebagai ruang pembentukan kepribadian anggota Shift Pemuda Hijrah.

Dari sinilah kita mampu memahami bahwa, hijrah yang dimaksud dalam gerakan dakwah di atas merupakan hijrah metafora. Ajakan hijrah yang mencitrakan pada perbaikan diri atau pertobatan sebagai individu. Meskipun demikian, pemaknaan hijrah juga terkadang disematkan pada urusan bisnis, jodoh, hingga permasalahan lainnya. Hanan Attaki menggunakan hijrah sebagai kiasan yang kekinian dengan mengaitkan perubahan status belum menikah (jomblo) dengan menikah.

Isi dakwah semacam itu sangat digandrungi anak muda mengingat bahwa, pencarian identitas diri, kegelisahan untuk mendapatkan pasangan baik dengan banyaknya kasus perceraian, ataupun kekerasan dalam rumah tangga, menjadi kegelisahan yang dialami oleh anak muda. Hijrah yang semula sangat kompleks maknanya, bisa juga diartikan dalam sebuah kasus jodoh, memperbaiki diri dan memulai hal baik, sehingga ketika mendapatkan jodoh, tentu yang baik pula.

Memang, tidak semua ceramah yang disampaikan bukan perihal jodoh saja. Akan tetapi, basis keagamaan dalam lingkungan kepemudaan yang kuat, dimiliki oleh Hanan Attaki. Sehingga ceramah berjenis apapun, akan menguatkan motivasi para pengikutnya untuk berguru dan belajar kepada Hanan Attaki. Wallahu a’lam.

 

 

Muallifah
Muallifah
Aktivis perempuan. Bisa disapa melalui Instagram @muallifah_ifa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru