Haraktuna.com. Jakarta. Filipina diprediksi tetap akan menjadi teater ISIS. Wilayahnya yang cukup strategis ditambah dengan rekrutmen yang telah dilakukan menjadi alasan kuat pemilihannya. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizad Ryacudu saat mengisi kuliah umum di Universitas Rajaratnam, Kamis (8/2).
Indonesia masuk dalam sasaran didikan ISIS yang dilatih di Filipina. Hal itu disebabkan kecenderungan target kelompok tersebut tentu di wilayahnya sendiri, yakni Asia Tenggara. Indonesia disinyalir memiliki daerah yang cukup potensial untuk digunakan oleh ISIS sebagai tempat transit.
“Dari Poso ke Bima dan berlanjut ke Bali, sebagai tempat transit. Kemudian, bergerak ke Malang, selanjutnya Solo dan Yogyakarta di Jawa Tengah,” tutur eks Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat tersebut, seperti dilansir Viva.
Ryamizad mengatakan bahwa ASEAN perlu membentuk kelompok kerja baru guna mengidentifikasi teroris dengan menggunakan media sosial. Hal itu ia sampaikan karena melihat adanya lalu lintas keluar masuknya kelompok radikal di Asia Tenggara itu.
“Ini harus diketahui apa yang mereka gunakan. Bagaimana juga cara antisipasi menghentikan penyebarannya,” ujarnya.
Sumber: Viva