30 C
Jakarta
Array

Mengindonesiakan Kembali Orang Indonesia

Artikel Trending

Mengindonesiakan Kembali Orang Indonesia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Mengindonesiakan Kembali Orang Indonesia

Oleh: KH. Maman Imanulhaq Faqih*

Di acara Talk Show bersama Rossi semalam yang live di Kompas TV. Saya menyampaikan bahwasanya Perpu ormas kalo kita lihat menyasar ormas yang anti Pancasila dan NKRI, Itu adalah sebuah konsensus yang harus dicamkan oleh orang-orang yang berada di Indonesia.

Misalnya HTI, mereka itu tidak tepat ada di Indonesia. Kenapa pemerintah sampai mengambil sikap seperti itu, kami memahami bahwa seperti hasil penelitian dari Wahid Institute, Star Institut bahwasanya ada beberapa orang yag tidak boleh  hormat kepada bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, bahkan Saya pernah dibully gara-gara menyanyikan lagu Padamu Negeri.

Kenapa terjadi pemahaman seperti itu, karena pemahaman itu muncul dengan adanya sebuah nilai yang ingin keluar dari konsensus yang telah disepakati, yaitu Pancasila.

Kalau saya melihat Ini adalah sebuah bentuk konsolidasi demokrasi, dimana Pancasila bukan hanya sebagai identitas, tetapi harus substansial. Tujuan kita ber NKRI ini harus ada kesejahteraan, makanya saya menghargai juga yang pro dan kontra karena kita berangkat bukan untuk memilih Pancasila, non Pancasila, NKRI dan Khilafah. udah jelas Pancasila dan NKRI. Tinggal  mengaplikasikannya.

Paham radikalisme Itu adalah sebuah fenomena yang mengkhawatirkan. Ketika saya keliling ke beberapa wilayah timur tengah seperti Irak dan Suriah hal yang dulunya tidak dipermasalahkan seperti hubungan antar umat beda agama, Saya bertemu dengan teman-teman non muslim dan Katolik. Misalnya dalam acara live in di pesantren saya, dulu itu tidak ada yang mempermasalahkan, karena kami bergerak atas nama kemanusiaan. Kami bisa beda agama tapi kami Satu Bangsa

Tiba-tiba muncul sebuah kelompok yang mempertanyakan itu, mempertanyakan tentang keislaman, mempertanyakan mengucapkan natal atau tidak, dan lain sebagainya. Itu adalah sesuatu yang aneh. Makanya Perpu ini menurut saya, walaupun kita kritisi meskipun saya orang yang melakukan JR di MK tetapi kita yakin bahwa ini adalah bentuk konsolidasi demokrasi yang ingin mengatakan :

“Mari, hari ini kita mengindonesiakan kembali orang Indonesia yang sudah lupa akan ke Indonesiaan”

*Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru