27.3 C
Jakarta
Array

Mengenal Lebih Dekat Surah Al-Taubah (Bagian IV)

Artikel Trending

Mengenal Lebih Dekat Surah Al-Taubah (Bagian IV)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Kandungan surah

Surah yang membacanya tidak dianjurkan membaca basmalah ini memulai kandungannya dengan berlepas diri dari kaum Musyrik dan memberi mereka waktu aman hingga empat bulan. Kemudian dilanjutkan dengan perintah memerangi Musyrikin sebab kejahatan yang mereka lakukan. Lalu adanya larangan bagi mereka memasuki Masjidil Haram untuk selamanya. Juga memerangi Ahli Kitab sampai mereka memilih salah satu antara membayar upeti atau masuk Islam. Sepertiga pertama surah ini sampai ayat ke-41 menjelaskan tentang jihad di jalan Allah swt dengan harta maupun jiwa. Di bagian kedua, surah ini banyak membahas mengenai sifat dan ciri-ciri kaum Munafik. Selain itu juga diselingi dengan isyarat ketidakbersediaan beberapa kaum untuk ikut berperang. Perbandingan secara jelas antara kaum beriman dan kaum munafik, menghukumi jihad fardlu kifayah, dan memberikan kesempatan sekelompok orang untuk memperdalam ilmu agama menjadi suguhan penutup surah al-Taubah. Menurut Mufasir kontemporer, Wahbah al-Zuḥailī, keterangan inti surah al-Taubah hanya terpusat pada dua poin;

  1. Aturan Jihad melawan kaum Musyrik & Ahli Kitab
  2. Perbedaan umat Islam dengan kaum Munafik dengan latar belakang perang Tabūk.

Poin pertama meliputi beberapa pembahasan; pelanggaran janji kaum Musyrik dan pencabutan gencatan senjata bagi mereka, pemberhentian perjanjian antara umat Islam dengan Ahli Kitab yang juga tidak mengindahkan perjanjian yang telah dibuat, dan persekongkolan suku-suku Yahudi seperti; Banī Naḍīr, Banī Quraiẓah, Banī Qoinuqāʻ dengan Musyrikin untuk memerangi umat Islam. Kurang lebih dua puluh ayat yang membicarakan tentang sifat buruk dan jahat yang dimiliki Yahudi seperti dengki, persekongkolan, kemunafikan, penipuan dan lainnya.

Untuk poin kedua berawal dari beberapa umat Islam yang lari perang Tabūk melawan Romawi. Beberapa ayat menjelaskan dengan gamblang sifat asli segelinitir orang yang berat dan malas untuk berperang akibat bujukan kaum Munafikin. Juga empat ayat yang menerangkan Masjid Ḍirār buatan kaum munafikin sebagai siasat untuk menghancurkan umat Islam.

Masih banyak kandungan dan tujuan surah al-Taubah selain yang telah disebutkan di atas. Ibnu ʻAsyūr menyebutkan beberapa tujuan surah ini diantaranya; ketika berperang ada kesempatan bagi umat Islam untuk mendakwahkan agama Islam dan memperdengarkan lantunan al-Quran bagi kaum Musyrik, disyariatkan zakat dan cara membaginya, menyebarkan agama, mengutus seorang Rasul yang dipenuhi kebaikan bagi umatnya, kemuliaan bulan asyhur al-ḥurum, menentukan tahun secara syarʻi, larangan meminta bantuan dalam perang pada Munafikin dan beristighfar bagi mereka, larangan bagi Nabi saw menshalati orang munafik, keutamaan masjid Qubāꞌ dan masjid Nabawi, keutamaan Abū Bakar al-Ṣiddīq serta para muhajirin dan anṣār, anjuran untuk bersedekah, taubah dan amal saleh.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru