32.1 C
Jakarta
spot_img

Mengaku Memperbaiki, Tapi Sebenarnya Merusak? Inilah Peringatan Keras Allah di Surah al-Baqarah!

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanMengaku Memperbaiki, Tapi Sebenarnya Merusak? Inilah Peringatan Keras Allah di Surah al-Baqarah!
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com Surah al-Baqarah ayat 11-12 mengandung pesan penting yang ditujukan kepada seluruh umat manusia. Allah memperingatkan agar manusia tidak menjadi pelaku kerusakan di bumi. Dalam ayat ini, Allah berfirman tentang mereka yang mengaku melakukan perbaikan, tetapi sebenarnya justru menciptakan kehancuran. Pesan ini menjadi nasihat yang relevan untuk direnungkan, terutama dalam konteks dunia modern yang diwarnai oleh berbagai tindakan merusak, baik secara fisik, sosial, maupun spiritual.  

Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian dan keseimbangan. Dalam pandangan Islam, kerusakan (fasad) mencakup segala tindakan yang merusak keharmonisan alam semesta, baik terhadap lingkungan, hubungan antar manusia, maupun nilai-nilai moral. Larangan berbuat kerusakan adalah bagian dari perintah Allah agar manusia menjalankan peran mereka sebagai khalifah di muka bumi dengan sebaik-baiknya.  

Dalam ayat ini, kerusakan tidak hanya terbatas pada tindakan fisik seperti penghancuran alam atau infrastruktur, tetapi juga merujuk pada tindakan yang mengganggu tatanan sosial dan moral. Ketika manusia bertindak tanpa memperhatikan nilai-nilai kebenaran, mereka berpotensi merusak keseimbangan yang telah Allah tetapkan.  

Salah satu aspek penting dari ayat ini adalah kritik terhadap mereka yang mengaku melakukan perbaikan tetapi justru merusak. Dalam sejarah, banyak tindakan merusak yang dilakukan dengan dalih memperbaiki keadaan, baik itu atas nama politik, agama, atau kepentingan pribadi. Allah memperingatkan bahwa dalih semacam itu tidak dapat membenarkan tindakan yang melanggar hukum-Nya.  

Ayat ini memiliki relevansi yang kuat dengan isu-isu modern, seperti terorisme. Banyak kelompok atau individu yang mengklaim bahwa tindakan kekerasan yang mereka lakukan adalah demi kebaikan atau perbaikan. Namun, tindakan semacam itu justru menjadi penyebab utama kerusakan, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual.  

Terorisme menciptakan ketakutan, menghancurkan kehidupan manusia, dan merusak tatanan sosial. Dalam Islam, segala bentuk kekerasan yang mengorbankan nyawa tak berdosa dan melanggar hak asasi manusia adalah bentuk fasad yang bertentangan dengan ajaran Allah. Ayat ini menjadi pengingat untuk menolak tindakan tersebut dan mencari solusi damai dalam menyelesaikan konflik.  

Allah menyebut bahwa pelaku kerusakan sering kali tidak menyadari apa yang mereka lakukan. Hal ini menekankan pentingnya introspeksi. Sebelum bertindak, manusia harus memikirkan dampak jangka panjang dari tindakannya. Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama menjadi kunci untuk menghindari kerusakan.  

BACA JUGA  Refleksi Akhir Tahun 2024: Tiga Dosa Digital yang Harus Kita Tinggalkan Sekarang Juga!

Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi, yang berarti manusia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan merawat bumi ini. Tindakan kerusakan, baik terhadap lingkungan maupun kehidupan sosial, adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah ini.  

Ayat ini mengajarkan bahwa manusia seharusnya berusaha menciptakan harmoni, bukan kerusakan. Harmoni ini mencakup hubungan yang baik dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungan. Dengan harmoni, bumi akan menjadi tempat yang damai dan sejahtera.  

Dalam ayat ini, Allah menegur mereka yang merasa tindakan mereka adalah kebaikan, padahal sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua yang dianggap benar oleh manusia sesuai dengan nilai-nilai kebenaran dalam Islam. Manusia harus berpegang pada petunjuk Allah agar tidak terjebak dalam kesalahan.  

Banyak kerusakan terjadi karena kurangnya pemahaman agama yang benar. Islam mengajarkan cinta damai dan keadilan. Tindakan yang merusak nama baik Islam, seperti terorisme, adalah akibat dari penyalahgunaan atau pemahaman yang keliru terhadap ajaran agama.  

Islam sangat menghargai kehidupan manusia. Allah berfirman bahwa membunuh satu jiwa sama dengan membunuh seluruh manusia. Dengan demikian, segala bentuk kekerasan yang merusak kehidupan tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam.  

Dalam kehidupan modern, ayat ini mengajarkan pentingnya memperhatikan dampak dari setiap tindakan. Apakah tindakan tersebut membawa kebaikan atau justru menciptakan kerusakan? Pesan ini relevan dalam konteks menjaga lingkungan, hubungan sosial, dan stabilitas global.  

Jika kerusakan telah terjadi, Islam mengajarkan untuk memperbaikinya dengan cara yang bijak dan damai. Manusia tidak boleh berputus asa dalam berusaha memperbaiki keadaan, selama tindakan tersebut sesuai dengan petunjuk Allah.  

Surah al-Baqarah ayat 11-12 adalah nasihat abadi dari Allah untuk seluruh manusia. Ayat ini mengajarkan pentingnya menjaga bumi dari kerusakan dan tidak menggunakan dalih perbaikan untuk melakukan tindakan yang merusak. Dengan mengikuti petunjuk Allah, manusia dapat menjalankan peran mereka sebagai khalifah yang bertanggung jawab, menciptakan harmoni, dan membawa kebaikan bagi seluruh makhluk di bumi.[] Shallallahu ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru