32.9 C
Jakarta
Array

Menelaah Awal Kemunculan Radikalisme Dalam Beragama

Artikel Trending

Menelaah Awal Kemunculan Radikalisme Dalam Beragama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Sebagai seorang muslim, kita mengetaui sebuah jargon yang menjadi tujuan utama dari agama islam itu sendiri yaitu Islam rahmatan lilalamin, islam yang menjadi agama kasih sayang untuk seluruh alam, tidak hanya terbatas pada manusia saja, akan tetapi buat dunia dan seisinya juga.

Islam yang yang rahmatan lilalamin itu, Islam yang menjadikan salah satu sifat tuhan untuk dijadikan sebagai patokan dalam menjalani hidup. Sifat tuhan tersebut adalah sifat Rahman, sifat kasih sayang. Pada dasarnya watak asli manusia adalah menyukai kasih sayang, yang dimana sifat ini merupakan pancaran dari sifat tuhan. 

Tuhan sebagai mana yang kita tahu bersifat kasih sayang terhadap semua mahluknya tanpa membedakan satu dengan yang lainya, baik yang beriman atau tidak, tuhan selalu memberikan kasih sayangnya, sebagai gambaran bahwasanya tuhan selalu memberikan rejeki kepada setiap mahluknya secara adil, tidak pernah tuhan tidak memberikan rejeki kepada mahluk yang tidak beriman. itulah yang menunjukan bahwa tuhan sangat kasih sayang terhadap mahluknya.

Manusia dengan dibekali watak asli yang juga merupakan sifat tuhan yaitu menyukai kasih sayang, seharusnyapun bisa bersifat lemah lembuh terhadap semua manusia tanpa membedakan dan mempetakan yang satu dengan yang lainya. Terus yang menjadi pertanyaan kenapa muncul paham radikal, sebuah paham yang menafikan sifat tuhan dan watak asli manusia..?

Imam Ghazali menjelaskan bahwa seseorang yang suka melakukan kejahatan pada dasarnya orang yang sakit, karena ia keluar dari watak aslinya. Jika kita menelaah jauh paham keimanan Islam yang telah dirumuskan oleh para ulama’ yang berjumlah lebih dari 77 itu, yang salah satunya adalah, tidak beriman salah seorang jika ia tidak menyayangi seseorang seperti ia menyayangi dirinya sendiri. Maka terlihat sekali bahwa paham radikal itu keluar dari watak asli manusia dan keluar dari inti keimanan agama Islam.

Terlebih lagi apabila kita melihat kekerasan atau paham radikal yang mengatasnamakan agama, jelaslah bahwa hal tersebut berasal dari pemahaman yang kurang konprehensif dalam memahami agama Islam, sehingga menyebabkan mereka menjadi salah dalam memahami agama. Hal inilah yang menyebabkan wajah Islam menjadi tercoreng karena pemahaman yang salah.

Pemahaman radikal ini muncul akibat pendangkalan orang dalam memahami ajaran agama, sehingga ajaran Islam yang luwes menjadi kaku, ajaran Islam yang moderat menjadi ekstrem, pendangkalan ajaran agama inilah yang pada akhirnya memunculkan kelompok-kelompok yang berpaham radikal. Termasuk orang yang masuk dalam Kelompok yang berpaham radikal adalah orang-orang yang melampaui batas dalam memahami ajaran agama, orang-orang batil yang mengklaim mengetahui ajaran agama, dan orang-orang bodoh yang menafsirkan agama.

Nabi Muhammad telah bersabda yang artinya “Yang membawa ilmu agama ini dari setiap generasi adalah orang-orang adilnya, yang membersihkannya dari penyimpangan orang-orang yang melampaui batas, klaim orang-orang batil, dan ta’wil orang-orang bodoh.”

Oleh karennya dengan mengetahui asal mula tumbuhnya paham radikalisme yaitu pendangkalan terhadap pemahaman ajaran agama, maka Maka dibutuhkan orang-orang adil untuk mencerahkan mereka, karena pada dasarnya paham radikal yang muncul dalam kelompok itu karena kurang masifnya kelompok yang adil dalam pandangan agama untuk menyeru kepada mereka.

Dengan demikian tiga kelompok tadi yaitu orang-orang yang melampaui batas dalam memahami ajaran agama, orang-orang batil yang mengklaim mengetahui ajaran agama, dan orang-orang bodoh yang menafsirkan agama yang menjadi titik awal dari tumbuhnya paham radikalisme harus segera dikonter dan dibersihkan. Caranya yaitu dengan gerakan masih untuk menyebarkan jargon utama umat Islam yaitu Islam Rahmatan Lilalamin. 

KH Yahya Kholil Staquf menyatakan tidak akan pernah damai suatu konflik, apabila tidak ada rasa kasih sayang diantara kedua belah pihak yang berseteru. Walhasil Islam rahmatan lilalaminlah yang bisa membersihkan paham radikal dimanapun berada.

[zombify_post]

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru