25.7 C
Jakarta
Array

Mencari Tuhan dalam Segelas Kopi

Artikel Trending

Mencari Tuhan dalam Segelas Kopi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dalam Tarikh Ibnu Toyyib dikatakan:

ﻳﺎ ﻗﻬﻮﺓ ﺗﺬﻫﺐ ﻫﻢ ﺍﻟﻔﺘﻰ # ﺍﻧﺖ ﻟﺤﺎﻭﻯ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻧﻌﻢ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺷﺮﺍﺏ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺸﻔﺎ # ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﺣﺮﻣﻬﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺟﺎﻫﻞ # ﻳﻘﻮﻝ ﺑﺤﺮﻣﺘﻬﺎ ﺑﺎﻟﻌﻨﺎﺩ

“Kopi adalah penghilang kesusahan pemuda, senikmat-nikmatnya keinginan bagi engkau yang sedang mencari ilmu.”

Kopi adalah minuman orang yang dekat pada Allah didalamnya ada kesembuhan bagi pencari hikmah diantara manusia. Kopi diharamkan bagi orang bodoh yang mengatakan keharamannya dengan keras kepala.

” Kita juga bisa melihat komentar Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami ”

Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shofwah (orang orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus kesusahan.

Para ulama berbeda pendapat akan kehalalannya, namun alhasil yang diunggulkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Syarhul Ubab setelah penjelasan bahwa asal usul kopi di awal abad kesepuluh hijriyah memandang dari Qoidah ‘bagi perantara menjadi hukum tujuannya’ maka selama kopi ini dimasak untuk kebaikan maka mendapat kebaikannya begitu juga sebaliknya, maka fahami asalnya.

” Suatu ketika as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi jumpa dengan Nabi Muhammad Saw. dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi Saw.: “Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu tanpa perantara.” Nabi Muhammad Saw. kemudian bersabda: “Aku akan memberimu 3 hadits yang salah satunya:

“Selama bau biji kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untukmu.”

Al-Habib Abubakar bin Abdullah al-Atthas berkata: “Sesungguhnya tempat yang ditinggalkan dalam keadaan sepi atau kosong maka jin akan menempatinya. Sedangkan tempat yang biasa digunakan untuk membuat hidangan kopi maka para jin takkan bisa menempati dan mendekatinya.”

(Lihat dalam kitab Tadzir an-Nas halaman 177 dan at-Tadzkir al-Mushthafa li Aulad al-Musthafa wa Ghairahum min Man Ijtbahu Allahu Washthafa karya al-Habib Abubakar al-Atthas bin Abdullah bin Alwi bin Zain al-Habsyi halaman 117).

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru