31.4 C
Jakarta

Menag Yaqut Akan Tindak Tegas Ormas Radikal

Artikel Trending

AkhbarNasionalMenag Yaqut Akan Tindak Tegas Ormas Radikal
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta- Yaqut Cholil Qoumas yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama menegaskan komitmennya untuk menjadi menteri bagi semua agama. Sejak awal Yaqut berkomitmen untuk menjadikan agama sebagai inspirasi bukan sebagai alat pemecah belah bangsa. Maka program pemberantasan ormas radikal dinilai sangat mungkin dilakukan olehnya.

Yaqut menekankan akan berusaha mengembalikan agama pada fungsinya yang mendamaikan. Agama, jelasnya, diharapkan menjadi jalan untuk melakukan resolusi konflik atas semua persoalan.

“Kita akan menolak gerakan yang ingin menjadikan agama sebagai sumber konflik dan perpecahan. Semua harus berangkat dari Kemenag ini,” tutur Yaqut dalam seremoni serah terima jabatan dari Menteri Agama pada Rabu (23/12/2020).

Menag baru yang akrab disapa dengan Gus Yaqut meminta kerja sama jajarannya dalam mewujudkan cita-cita ini. Hal itu menurutnya harus dibuktikan dengan kinerja dan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Terkait komitmen ini, pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Mikhael Rajamuda Bataona mengatakan Yaqut Cholil Qoumas merupakan sosok yang terkenal sangat anti pada radikalisme. Pihaknya menilai Menag baru memberi kabar duka terhadap ormas radikal.

“Hal yang mengejutkan bagi saya adalah terpilihnya Ketua PP GP Anshor, Yaqut Cholil Qoumas, yang ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Agama. Sosok ini terkenal sangat anti pada radikalisme dan tentu saja ormas-ormas radikal,” kata Mikhael Rajamuda Bataona seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Pengajar investigatif news dan jurnalisme konflik pada Fisip Unwira Kupang mengemukakan pandangan itu, berkaitan dengan penunjukan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama dan harapan bagi terciptanya kerukunan antarumat di Indonesia tanpa ada hiruk pikuk yang diperbuat oleh ormas radikal.

BACA JUGA  Sestama BNPT Usulkan Penyesuaian Kelembagaan untuk Perkuat Pencegahan dan Deradikalisasi

Menurut Mikhael, terpilihnya Yaqut tentu saja menjadi kabar buruk bagi ormas-ormas yang selama ini cukup bebas bermanuver di balik “jubah” agama untuk menyatakan kepentingan politik mereka.

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sendiri ormas-ormas dan oknum-oknum garis keras juga pernah teridentifikasi. Untuk itu, menteri Yagut punya pekerjaan besar soal ini. Urusan agama juga perlu diurus secara bijak dan proporsional karena Indonesia ini multikultur dan punya kebhinnekaan.

“Saya kira keuntungan bagi NTT adalah menteri ini dari NU, di mana di NTT sendiri NU adalah salah satu organisasi yang cukup besar dan punya peran penting dalam hidup sosial kemasyarakatan bersama Muhammadiyah,” tuturnya.

Sebagai Nusa Terindah Toleransi, Menteri Yagut tentu bisa menambah banyak nilai penting tentang toleransi di NTT untuk diwacanakan secara nasional, katanya.

Bagaimana kehidupan umat kristen dan muslim di Pulau Flores dan Adonara yang begitu rukun dan damai.

Dia mengatakan, sebagai orang NU, dan Ketua Ansor, Menteri Yaqut bisa menggunakan momentum 4 tahun ke depan untuk mengatasi masalah intoleransi.

Meningat kini persoalan itu kian kuat mencengkeram persepsi masyarakat di Jawa, dan beberapa wilayah lainnya akibat kerasnya Pilpres 2019 dan keterbelahan sejak Pilkada DKI Jakarta.

“Saya kira tugas itu sangat berat karena berkaitan dengan transfer pengetahuan dan perang wacana di media sosial,” kata pengajar Ilmu Komunikasi Politik dan Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial Politik Unwira itu.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru