27.7 C
Jakarta
spot_img

Menag Nasaruddin Serukan Moderasi untuk Jaga Kerukunan Umat

Artikel Trending

AkhbarDaerahMenag Nasaruddin Serukan Moderasi untuk Jaga Kerukunan Umat
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Halmahera – Menteri Agama Nasaruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal mengajak umat beragama untuk terus menjaga kerukunan dan koeksistensi. Salah satunya caranya adalah menjauhi sikap suka saling mendiskreditkan antara satu dengan lainnya. Pesan ini disampaikan Menag saat menghadiri “Tabligh Akbar bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar”, di Lapangan Kantor Bupati Halmahera Utara, Sabtu (1/2/2025). Acara ini mengusung tema ‘Moderasi Beragama, Harmonis dalam Keberagaman’.

Hadir, ribuan masyarakat Tobelo, alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan Sinode, pendeta, Forkopimda, dan putra-putri terbaik Tabole. Hadir mendampingi Menag, Staf Ahli dan Tenaga Ahli Menteri Agama, serta Kakanwil Kemenag Maluku Utara, Amar Manaf dan jajaran. “Saya merasa bangga saat ini berada di tengah-tengah masyarakat Tobelo yang hidup rukun berdampingan. Masyarakat Tobelo, di sini juga banyak nenek kami yang merantau. Saya orang Bone Bapak/Ibu sekalian,” kata Menag.

“Tobelo itu berasal dari dua kata, ‘To’ artinya orang, dan ‘Belo’, berarti baik. Maka dapat diartikan bahwa orang Tobelo itu orang baik. Ini luar biasa,” sambungnya.

Dikatakan Menag, koeksistensi sangat penting dalam menjaga kerukunan di tengah keragaman. Koeksisten itu berasal dari kata ‘Ko’ yang artinya hadir, dan ‘Eksistensi’ yang bermakna bersama-sama. “Jadi, kita semua berkumpul di sini untuk bersama-sama atas dasar kasih sayang. Maka, wajib hukumnya kita semua saling menyayangi satu sama lainnya,” ujarnya.

BACA JUGA  Waspadai Sikap Intoleran Sebagai Cikal Bakal Terorisme

“Agama apa pun harus saling menyayangi. Jangan pernah mendiskreditkan agama lain,” sambungnya.

Menag lalu berbagi cerita tentang sikap Rasulullah Saw yang sangat menghargai perbedaan. Dikisahkan, saat itu, ada tujuh sumur atau mata air yang dikuasai kaum Yahudi. Suatu hari, sahabat berkata kepada Nabi, bahwa sudah saatnya umat Islam mengambil alih sumur itu. Nabi melarang dan justru merangkul kaum Yahudi untuk bersama-sama membangun masyarakat kala itu.

Menurut Menag Nasaruddin Umar, pola pikir masyarakat beragama harus memberi kasih sayang kepada semua. Dengan cinta, kiranya persoalan beragama bisa diselesaikan. Jika kasih sayang luhur yang bekerja, akan tercapai kedamaian dan kemakmuran.

“Seperti di Tobelo ini. Inilah indahnya Indonesia, hidup dalam keberagaman. Kita wajib bersyukur, negeri yang paling indah di dunia ini adalah Indonesia. Indonesia ini luar biasa, terdiri dari 15 ribu lebih pulau, semua hidup berdampingan dengan baik dan damai. Sesungguhnya, semua orang beragama itu ingin dekat dengan Tuhan, namun jalannya berbeda-beda,” tegas Menag Nasaruddin Umar.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru